SUKABUMI,SUKABUMI.JABAREKSPRES.COM – Dekranasda Kota Sukabumi menegaskan komitmennya untuk bangkit dan kembali memainkan peran strategis dalam pembangunan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Langkah awal itu diwujudkan melalui konsolidasi dan audiensi seluruh pengurus yang menjadi tonggak baru dalam revitalisasi lembaga tersebut sebagai fasilitator UMKM kriya di kota ini.
Wakil Ketua Dekranasda, Kia Florita, menekankan pentingnya memperkuat peran Dekranasda sebagai penggerak city branding dan penguat sektor ekonomi kreatif lokal. Menurutnya, city branding bukan sekadar soal slogan atau logo, melainkan strategi komprehensif untuk membangun citra dan identitas khas kota yang berdampak langsung pada kunjungan wisata, investasi, hingga rasa bangga masyarakat terhadap daerahnya sendiri.
Kia memperkenalkan kerangka naratif city branding melalui konsep “Citra, Cita, dan Cerita”, yang bisa dibangun dari produk kriya dan UMKM lokal Sukabumi. Ia menyampaikan bahwa setiap produk kreatif harus memuat nilai budaya, identitas sosial, serta semangat inovasi agar mampu merepresentasikan karakter Sukabumi secara otentik dan menarik.
Baca Juga:DKP3 Kota Sukabumi Hewan Kurban Dijamin SehatKota Sukabumi Terapkan Jam Malam, Antisipasi Potensi Kenakalan Remaja
Dalam keterbatasan anggaran daerah, Kia mengajak jajaran pengurus untuk berfokus pada strategi hemat biaya namun berdampak tinggi, seperti promosi digital, aktivasi media sosial, serta penguatan komunitas kreatif.
“Ekonomi kreatif secara nasional telah menyumbang lebih dari Rp1.300 triliun terhadap perekonomian Indonesia, dan angka tersebut membuktikan bahwa sektor ini memiliki potensi besar dalam peningkatan pendapatan asli daerah bila dikelola secara serius,” kata Kia.
Kia juga menyoroti pentingnya kurasi produk lokal, mulai dari batik, kaligrafi, hingga kuliner khas yang menjadi kekuatan identitas daerah. Menurutnya, produk-produk tersebut harus dikemas dan dipromosikan dengan konsisten agar mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan maupun investor.
Ia menambahkan bahwa sinergi antara pengrajin dan Dekranasda perlu diperkuat agar Sukabumi dikenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kualitas hasil karya warganya.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Ranty Rachmatillah, menegaskan bahwa audiensi ini merupakan momen kebangkitan setelah Dekranasda cukup lama mengalami kevakuman. “Dekranasda bukanlah lembaga yang bertujuan mencari keuntungan, melainkan wadah nirlaba yang hadir untuk melestarikan warisan budaya, mendorong tumbuhnya ekonomi berbasis kerajinan, dan membina pelaku UMKM kriya secara berkelanjutan,” kata Ranty.