Sejauh ini, belum ada laporan resmi yang disampaikan Juli ke pihak kepolisian. Namun ia mengaku akan mulai lebih waspada dan mempelajari ciri-ciri uang palsu agar kejadian serupa tidak terulang. “Saya juga sudah mulai tanya-tanya ke sesama pedagang, barangkali ada yang ngalamin hal yang sama,” katanya.
Untuk menghindari kejadian serupa, Juli kini berinisiatif untuk selalu mengecek uang yang diterima dengan metode dilihat, diraba dan diterawang. Meski tidak sepenuhnya bisa langsung mengetahui perbedaannya, cara tersebut diharapkan bisa membantunya mencegah peredaran uang palsu.
Dia juga mulai menyebarkan informasi tentang insiden yang dialaminya ke komunitas pedagang agar mereka bisa lebih berhati-hati. Sementara itu, pihak berwenang diharapkan dapat segera merespons fenomena ini dengan tindakan nyata, seperti sosialisasi rutin tentang ciri-ciri uang asli dan palsu, serta pengawasan lebih intensif di pusat-pusat keramaian yang menjadi titik transaksi uang tunai. (mg5)