Suasana Dramatis di Kampung Cisolok

Istimewa
EDO SUPRIADI/SUKABUMI EKSPRES MENCEKAM: Warga Kampung/Desa Cisolok Kecamatan Cisolok sempat panik saat banjir bandang tiba-tiba menerjang.
0 Komentar

SUASANA mencekam menyelimuti Kampung Cisolok ketika banjir bandang tiba-tiba menerjang pada sore hari.

Livianti (43), seorang ibu rumah tangga, menceritakan detik-detik dramatis bagaimana ia menyelamatkan diri bersama dua anaknya dengan cara menclok atau bertahan di atas pagar rumah, saat air bah datang tanpa ampun.

“Kejadiannya jam 4 sore, air tiba-tiba datang. Jembatan sudah terputus, saya pikir air dari depan, ternyata dari belakang sungai jebol. Air naik cepat sekali, saya sampai tidak ingat apa-apa kecuali menyelamatkan anak-anak,” cerita Livianti, kemarin (28/10).

Baca Juga:Warga Jampangtengah Gotong Royong Bangun Jaling Secara SwadayaApdesi dan Bapenda Bantah Terkait Isu 250 Desa Dilaporkan ke Kejaksaan

Dalam hitungan detik, air setinggi lebih dari satu setengah meter menggenang seluruh rumah warga. Barang-barang berharga, mulai dari kasur, perlengkapan elektronik, hingga dokumen penting, hanyut terbawa arus. “Saya langsung gendong anak yang kecil, satu lagi saya tarik naik ke pagar. Pikiran saya, kalau sudah di atas pagar mungkin aman. Tidak ada waktu lagi untuk menyelamatkan barang, semuanya terendam,” ungkapnya.

Kedua anak Livianti masih duduk di bangku kelas 1 dan kelas 6 SD, kini kehilangan seluruh perlengkapan sekolah mereka. Gelombang air yang datang dari arah belakang pemukiman menghantam rumah warga layaknya tembok air. Warga tidak sempat menyelamatkan harta benda. Dalam kondisi panik, mereka hanya bisa mencari tempat tinggi sambil berharap air segera surut.

“Semua terendam, kasur dan barang elektronik habis semua. Sampai sekarang kami bingung harus bagaimana. Yang kami butuhkan saat ini makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sekolah anak-anak juga habis terbawa banjir,” ujar Livianti.

Warga kini berharap bantuan segera datang dari pemerintah daerah maupun pusat. Selain kebutuhan pokok, warga juga meminta perhatian khusus agar bencana tidak terulang. “Semoga ada bantuan dari pemerintah. Kami juga berdoa tidak ada hujan susulan karena tanggul sudah jebol. Kalau ada banjir lagi, kami sudah tidak punya tempat untuk lari,” tutupnya penuh harap.

Sedikitnya ratusan rumah dilaporkan terendam, akses jalan terputus, dan sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Tim gabungan terus melakukan asesmen. (mg3)

0 Komentar