SUKABUMI – Diasporar Kota Sukabumi menggelar Bootcamp 2025 Duta Pemuda Kota Sukabumi bertajuk ‘Pemuda Berdaya, Pemuda Berdampak’ di Danau Situ Gunung, Rabu (19/11). Kegiatan ini dihadiri Ketua Bidang I TP PKK Kota Sukabumi Kia Florita sebagai narasumber utama yang menyampaikan materi mengenai pentingnya personal branding di era digital.
Kia Florita menjelaskan, personal branding merupakan persepsi yang terbentuk dari cara seseorang menampilkan diri sehingga memunculkan pandangan positif dari orang lain. Menurutnya, di tengah kemajuan teknologi, setiap individu kini dapat menjadi “sutradara” atas citra dirinya melalui gawai dan media sosial.
Oleh karena itu, membangun citra diri yang kuat dan autentik menjadi kebutuhan penting bagi pemuda. Ia menegaskan bahwa personal branding tidak cukup hanya dengan tampil percaya diri, namun harus disertai kemampuan yang mumpuni.
Baca Juga:Lulusan SMK Pasim Plus Ajak Berkarier ke Luar Negeri, Menteri P2MI Sosialisasikan ProgramStop Bullying, Wujudkan Sukabumi Lingkungan yang Aman Belajar bagi Anak
Para peserta diajak untuk mengenali potensi diri, memperluas jejaring, serta menghindari sikap merasa paling pintar. “Jangan mau menjadi orang yang merasa paling pintar di lingkungan kalian. Jadilah orang yang tetap merasa bodoh, agar kalian terus belajar dan menggali potensi diri,” ujarnya.
Kia juga mengapresiasi karakter generasi Z yang dinilai kritis, peduli pemerintahan, dan berani menyuarakan aspirasi. Baginya, kualitas tersebut menandakan kehadiran generasi yang siap membawa perubahan.
Namun, untuk menghadirkan dampak yang lebih luas, pemuda perlu membangun kepercayaan dan kredibilitas melalui personal branding yang konsisten. “Orang-orang hebat masa kini adalah mereka yang bekerja keras, bukan pewaris, tetapi perintis,” tegasnya.
Dalam sesi materi, ia memaparkan empat langkah membangun personal branding yang efektif, yakni mengenal diri sendiri, mengelola media sosial secara bijak, membuat portofolio digital sebagai identitas kemampuan, serta menjalin hubungan positif dengan lingkungan sekitar.
Kia Florita mengingatkan pentingnya menjaga diri dari bullying dan rasa rendah diri. Di hadapan peserta, ia menyampaikan pesan mendalam yakni jangan tinggalkan Tuhan. Kedua, taatlah kepada orang tua. Jika dua hal ini kalian pegang, insyaAllah saya menjadi saksi bahwa kalian akan menjadi orang sukses.
Menutup sesi, Kia Florita menegaskan bahwa citra diri yang rusak tetap dapat diperbaiki selama seseorang memiliki rekam jejak kebaikan. “Jika citra positif kalian dirusak orang lain, jangan tanggapi. Pada akhirnya kebaikan tidak akan pernah tertukar, selama kalian yakin kepada Allah,” tutupnya.
