NYALINDUNG – Akses jalan provinsi Sukabumi-Sagaranten di Kampung Pasirsala atau Kampung Liunggunung RT 02/04 Desa Kertaangsana Kecamatan Nyalindung tertimbun material tanah longsor, Minggu (28/12). Peristiwa ini dipicu hujan deras yang menyebabkan tebing di sekitar badan jalan runtuh.
Material longsor setebal sekitar 0,5 meter dengan panjang kurang lebih 50 meter menutup seluruh badan jalan. Akibatnya, kendaraan roda empat tidak dapat melintas sama sekali.
Aktivitas transportasi antarwilayah pun terganggu signifikan. Kendaraan roda dua atau pun roda empat tidak dapat melintas akibat tingginya lumpur longsoran menutup jalan utama.
Baca Juga:Puluhan Anak Yatim di Kota Sukabumi Diajak BerwisataBPBD Kota Sukabumi Kembali Uji Aktivasi Sirine Deteksi Dini Tsunami
Camat Nyalindung, Antono, menyebut lumpuhnya akses jalan provinsi tersebut berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi dan mobilitas warga. “Jalan ini merupakan jalur utama penghubung antarwilayah. Dengan tertutupnya akses akibat longsor, mobilitas masyarakat menjadi terganggu. Termasuk distribusi logistik dan aktivitas ekonomi warga,” ujar Antono kepada wartawan, kemarin (29/12).
Pascakejadian, unsur Forkopincam, TNI/Polri, Dinas PU, P2BK, pemerintah desa, dan warga sekitar bergerak cepat melakukan penanganan darurat dengan membersihkan material longsor secara manual agar jalan dapat dilalui sementara.
Namun Antono menegaskan, penanganan manual belum cukup untuk membuka jalur tersebut secara optimal. “Material longsor cukup tebal dan luas. Diperlukan alat berat berupa eskavator agar pembersihan bisa tuntas dan akses jalan provinsi ini kembali normal secepatnya,” tegasnya.
Dia juga menambahkan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi dan Bina Marga terus dilakukan guna mempercepat proses penanganan di lapangan. Saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan alat berat dari wilayah Parakansalak. “Saat ini kami masih menunggu alat berat datang dari Parakansalak untuk mengangkat material longsor,” kata Antono.
Selain di Desa Kertaangsana, bencana juga terjadi di Desa Sukamaju. Derasnya aliran air hujan menyebabkan jembatan penghubung Desa Sukamaju dan Desa Wangunreja terputus, sehingga akses transportasi warga di kedua desa tersebut lumpuh total. “Itu jembatan Cidage penghubung kedua desa. Letaknya di Kampung Cirentet, Desa Sukamaju,” ucap Bambang (41), warga setempat.
Pihak kecamatan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi pengguna jalan dan warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai serta lereng rawan longsor. Kondisi ini mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan bencana susulan. Kerusakan jalan juga terjadi di sekitar Kampung Bumiayu. Di lokasi ini jalan terlihat mengalami keretakan dan ambles. (ndi)
