Kepsek SMAN 1 Cisolok Asyik Joged-joged Ketika Gelar Vaksin

Kepsek SMAN 1 Cisolok Asyik Joged-joged Ketika Gelar Vaksin
MILAD : Kepala SMAN 1 Cisolok tampak turut serta dalam aksi jogged Bersama dengan para siswa dalam rangka Milad yang ke-22 tahun.
0 Komentar

CISOLOK – Kepala Sekolah SMAN 1 Cisolok, Supyandi mengaku khilaf dan menyampaikan permohonan maaf atas penyebaran video yang memperlihatkan kerumunan pelajar dan sejumlah guru saat perayaan Milad sekolahnya yang ke-22 tahun, Senin (1/11) lalu.

Dimana dalam video itu menunjukan aksi joget para pelajar beserta sejumlah guru dan kepala sekolah tanpa menggunakan masker.

“Aksi itu dilakukan secara spontanitas dan tak berlangsung lama,” kata Supyandi kepada sejumlah media.

Baca Juga:KPU Kota Sukabumi Targetkan Partisipasi Pemilih MeningkatDriver Pemkab Sukabumi Dibina Cara Keselamatan Berkendara

Ia jujur turut serta dalam aksi itu karena untuk menghargai ajakan para siswa yang tengah merayakan hari ulang tahun sekolah.

Padahal, sebelum kegiatan dia sudah mewanti-wanti untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Sebab, tiap hari pun prokes selalu jadi prioritas dalam melaksanakan semua aktivitas di lingkungan sekolahnya.

“Mohon maaf, sebagai manusia saya ada khilafnya. Awalnya, saya menolak, namun karena situasinya spontanitas diajak para siswa, saya mengakui ikut dalam kerumunan. Hanya beberapa saat, lalu saya kembali lagi ke dalam bersama para komite sekolah,” aku Supyandi.

Diakuinya akibat aksi spontanitas dan kekhilafannya itu, dia memenuhi panggilan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Termasuk, tim Satgas Covid-19 Kecamatan Cisolok. “Hasilnya, mulai besok kami disanksi selama dua minggu untuk tak melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PKM) hingga menunggu hasil screening,” jelasnya.

Supyandi menjelaskan, 90 persen peserta didiknya sudah divaksinasi. Bahkan sudah digelar vaksin dosis kedua, termasuk para orangtua/wali siswa dan warga sekitar sekolah.

“Alhamdulilah, dari 1.106 siswa, sekitar lebih dari 800 orang sudah divaksin. Sisanya, karena memang terkendala beberapa faktor, seperti tidak memenuhi persyaratan kesehatan sehingga belum diizinkan tim medis,” jelasnya. (IST)

0 Komentar