SUKABUMI – Pandemi covid–19 menjadi sebuah tantangan bagi Pemerintah Kota Sukabumi menghadirkan layanan publik. Pasalnya, selama pandemi diterapkannya beberapa pembatasan sebagai upaya mencegah penyebaran covid–19.
Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, Yuli Noviawan, mengatakan konsep Smart City Pemerintah Kota Sukabumi yang diterapkan Pemerintah Kota Sukabumi sejak 2017 telah berhasil menjawab beberapa tantangan yang muncul akibat pandemi. Dari 6 pilar Smart City yaitu Smart Government, Smart Society, Smart Living, Smart Economy, Smart Branding, dan Smart Environtment, banyak agenda inovasi yang sudah dilaksanakan dengan sukses.
Ia mencontohkan beberapa inovasi dari berbagai dinas seperti bursa kerja online yang diadakan Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi. Kemudian Kabizza Fest yang masuk dalam pilar Smart Branding. “Sebelum pandemi, kegiatan yang mengangkat kreasi anak muda ini diadakan di Lapang Merdeka. Tapi setelah menyebarnya covid–19, eventnya tetap bisa dilaksanakan dengan mengadopsi format virtual,” kata Yuli dikutip dari laman sukabumikota.go.id, kemarin (29/11).
Baca Juga:Wakil Walkot Tutup MTQ ke-41Jalur Pedestrian Dago Banyak Terdapat Coretan
Beberapa aplikasi yang telah digunakan sebelum pandemi terjadi pun semakin dirasakan manfaatnya. Seperti aplikasi Super yang dikelola Diskominfo dan aplikasi Kemboja Sari yang dikelola Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. “Berdasarkan data yang ada, kedua aplikasi tersebut yang termasuk ke dalam pilar Smart Government, semakin banyak digunakan masyarakat ketika pandemi merebak,” ucapnya.
Berdasarkan hasil penilaian Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Mei lalu, penerapan Smart City di Kota Sukabumi mendapatkan hasil penilaian yang meningkat. Kondisi ini membuktikan konsep smart city bisa menjadi solusi pada masa pandemi covid-19. (rls)