JL R SYAMSUDIN SH – Upaya Kota Sukabumi mengejar target cakupan vaksinasi covid-19 berbuah hasil menggembirakan. Saat ini Kota Sukabumi berada pada level 1, yang sebelumnya level 2, dengan pertimbangan indikator cakupan vaksinasi sudah melebihi target yang ditetapkan pemerintah.
Penetapan PPKM Level 1 untuk Kota Sukabumi ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 67/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa Bali. Di mana Instruksi berlaku mulai 14 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022.
“Dalam Inmendagri, Kota Sukabumi masuk dalam PPKM Level 1,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, kemarin (14/12).
Baca Juga:Berdayakan Masyarakat di Lima DesaDishub Siagakan Personel Hadapi Nataru
Di Jawa Barat, wilayah yang masuk PPKM level 1 ada tujuh daerah yaitu Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Bogor, Kabupaten Pangandaran, Kota Depok, Kota Banjar, Kabupaten Bekasi.
Penilaian tersebut, kata Fahmi, mengacu pada kapasitas respon, laju penularan, dan capaian vaksinasi covid-19. Untuk indikator kapasitas respon yakni testing, tracking dan treatment (3T) Kota Sukabumi dinilai memadai.
Sementara untuk laju penularan yakni kasus konfirmasi kasus Covid-19 di Kota Sukabumi mengalami penurunan, tidak ada kematian kasus covid-19 kurun dua pekan terakhir, dan tingkat keterisian (BOR) di rumah sakit nol kasus.
Sedangkan capaian vaksinasi Kota Sukabumi memenuhi indikator PPKM Level 1 yakni secara keseluruhan saat penilaian dosis satu mencapai 93,33 persen dan vaksinasi lansia 60,73 persen.
Di mana dalam Inmendagri disebutkan masuk PPKM level 1 capaian total vaksinasi dosis satu minimal sebesar 70 persen dan capaian vaksinasi dosis satu lanjut usia di atas 60 tahun minimal sebesar 60 persen.
“Meskipun masuk PPKM level 1, warga tetap diminta jangan euforia dan jangan lengah harus tetap menjaga protokol kesehatan terutama memakai masker serta mendorong vaksinasi dosis lengkap,” kata Fahmi.
Apalagi, tegas Fahmi, saat ini menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), jangan sampai ada lonjakan kasus covid-19 pada momen tersebut. Oleh karena itu, lanjut Fahmi, warga diminta tetap mewaspadai penyebaran covid-19 dengan tidak euforia dan menerapkan prokes. Khususnya memakai masker, menjaga jarak atau menjauhi kerumunan dan mencuci tangan dengan sabun.