Dua Kali Operasi Pasar, Harga Migor masih Mahal

Dua Kali Operasi Pasar
MASIH MAHAL: Seorang pedagang di Pasar Gudang Kota Sukabumi memperlihatkan minyak goreng kemasan yang saat ini harganya masih cukup mahal. Padahal, pemerintah sudah dua kali melaksanakan operasi pasar murah.(ANANDANOVIA\SUKABUMI EKSPRES)
0 Komentar

SUKABUMI – Dua kali Kota Sukabumi melaksanakan operasi pasar murah minyak goreng. Tujuannya untuk mengendalikan harga yang belakangan ini cenderung mahal.

Namun, upaya itu rupanya belum berhasil mengendalikan harga. Di pasaran, harga minyak goreng curah maupun kemasan masih cukup mahal.

Hasil penelusuran Sukabumi Ekspres, di sejumlah pasar harga minyak goreng kemasan rata-rata berada di kisaran Rp19 ribu per liter. Sedangkan minyak curah di kisaran Rp20 ribu per kilogram.

Baca Juga:Wali Kota ‘Sentil’ SKPD Memble, Dipicu Tak Maksimalnya Kinerja dan Penyerapan AnggaranArteria Dahlan Rasis? Kajati Jabar: Saya Fokus Penegakan Hukum

“Harganya masih mahal karena kami menyesuaikan dengan harga yang dijual distributor,” sebut Iwan, salah seorang pedagang di Pasar Gudang, kemarin (19/1).

Iwan tak memungkiri, harga minyak goreng kemasan maupun curah masih di atas rata-rata harga normal. “Kalau yang curah Rp20 ribu per kilogram,” terangnya.

Di sisi lain, harga minyak goreng kemasan di pasar modern seperti supermarket sudah berangsur turun. Harganya saat ini di kisaran Rp14 ribu per liter. Harganya sama dengan yang dijual pemerintah pada dua kali operasi pasar murah.

BACA JUGA : Arteria Dahlan Rasis? Kajati Jabar: Saya Fokus Penegakan Hukum

Sememntara itu, harga beberapa komoditas sayuran di pasar juga mulai naik. Satu di antaranya tomat. Saat ini harganya di kisaran Rp15 ribu.

“Tomat harganya sedang naik. Sekarang harganya Rp15 ribu per kilogram. Barangnya sekarang gak ada karena tidak ada pasokan,” ucap Eha, pedagang sayuran di Pasar Gudang. (ist)

0 Komentar