PALABUHANRATU – Pagar beton PT. Pertamina yang mengisolasi puluhan Kepala Keluarga (KK) di Kampung Rawakalong, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi akhirnya dibongkar sementara, Rabu (26/01) lalu.
Sekertaris Camat Palabuhanratu Ece Misbah mengatakan, pembongkaran bertujuan untuk membuka akses jalan bagi 26 warga yang terisolasi. Baik untuk aktivitas keseharian maupun distribusi ikan asin hasil produksi mereka. “Sebab, warga pengasin di lokasi ini sempat terisolasi. Akibat akses jalan tertutup pagar beton yang dibangun PT. Pertamina sebagai pemilik lahan,” ungkapnya kepada awak media kemarin (27/01).
BACA JUGA : Anggaran Pilkades Serentak di Sukabumi 8,4 Miliar
Ece melanjutkan, pembongkaran dapat terealisasi setelah unsur pemerintah bersama tokoh masyarakat. Melakukan upaya mediasi dengan PT Pertamina beberapa waktu lalu. “Alhamdulillah Pertamina legowo dan mau membongkar pagar beton untuk akses jalan, tetapi pembukaan akses ini bersifat sementara hingga warga direlokasi ketempat lain,” tuturnya.
Baca Juga:Anggaran Pilkades Serentak di Sukabumi 8,4 MiliarWabup Panen Melon Hidroponik Dan Bazar Pertanian
Menurutnya, perusahaan plat merah ini memberikan waktu empat pekan bagi pemerintah untuk melakukan relokasi. Ditambah dua pekan lagi apabila pemindahan masih belum terselesaikan. “jadi, dalam waktu 6 pekan kampung tersebut harus di kosongkan dan seluruhnya harus direlokasi. Pemerintah rencananya akan merelokasi warga ke Kampung Sampalan, Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu,” bebernya.
Sementara itu, Lurah Palabuhanratu Hendri menambahkan. Respon masyarakat terhadap rencana relokasi dari pemerintah sangat baik, seluruhnya setuju dengan langkah yang diambil pemerintah sebagai penyedia lahan relokasi. “Saya berharap semua warga di kampung Rawakalong mengikut relokasi ini, menurut saya. Relokasi ini merupakan kesempatan baik bagi mereka, karena bisa menempati lahan dan melakukan usahanya tanpa khawatir akan diusir seperti sekarang,” tandasnya.
BACA JUGA : Wabup Panen Melon Hidroponik Dan Bazar Pertanian
Pembangunan pagar beton yang menutup akses warga ini sempat mendapat perhatian dari mahasiswa, memicu mereka melakukan audensi mewakili masyarakat guna menyampaikan sejumlah tuntutan. Pembukaan akses jalan bagi masyarakat yang terisolasi menjadi salah satu dari sejumlah tuntutan mahasiswa pada audensi yang dihadiri unsur pemerintah, tokoh masyarakat dan perwakilan PT. Pertamina di Aula Gedung Setda Kabupaten Sukabumi. (mg1)