JL LETTU BAKRIE – Kalangan pelajar di Kota Sukabumi terkonfirmasi positif covid-19. Kondisinya terjadi saat dilaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) penuh alias 100 persen.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan setempat, hingga saat ini terdata sedikitnya 13 orang pelajar yang terkonfirmasi covid-19. Kondisi itu diketahui setelah dilakukan tes swab PCR secara acak.
“Kami lakukan tes secara acak di delapan sekolah,” terang Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Rita Fitrianingsih, kepada wartawan seusai memonitoring vaksinasi di Lapas Kelas II B Sukabumi, kemarin (8/2).
Baca Juga:Diduga Korslet, Rumah Semipermanen TerbakarPetugas Gabungan Awasi Daerah Rawan Gangguan Kamtibmas
Dari hasil tes antigen secara acak di delapan sekolah, kata Rita, hasilnya ada 99 orang pelajar yang positif. Tes kemudian dilakukan dengan PCR. “Dari tes PCR ini ada 13 orang yang terkonfirmasi positif covid-19,” tuturnya.
Rita menjelaskan, pelajar yang terpapar covid-19 itu diduga tertular dari pelaku perjalanan luar kota, bukan pelaku perjalanan dari luar negeri. Ke-13 pelajar itu merupakan pelajar dari SMPN 1 Kota Sukabumi dan SMAN 1 Kota Sukabumi.
“Jadi sekarang sudah kita tangani dan sudah mau selesai. Sudah banyak yang sembuh jadi tinggal dua sekolah,” bebernya.
Rita mengaku sudah melakukan tracing untuk mendata para pelajar lainnya yang ada di delapan sekolah tersebut.
“Alhamdulillah, kini semuanya dalam kondisi tanpa gejala,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Hasan Asari, mengatakan saat ini diberlakukan kembali PTM terbatas 50 persen lantaran Kota Sukabumi berada pada PPKM level 2. Kebijakan itu juga mengingat kasus covid-19 dan varian-variannya terpantau mulai kembali meningkat. “Sekarang PTM di Kota Sukabumi ditetapkan 50 persen,” kata Hasan.
Disebutkan, PTM terbatas dapat dilaksanakan dengan jumlah peserta didik 50 persen dari kapasitas ruang kelas pada satuan pendidikan yang berada di daerah dengan PPKM level 2.
Menurut Hasan, aturan tersebut berlaku untuk semua sekolah di Kota Sukabumi. Para orang tua diberikan pilihan untuk mengikuti PTM terbatas atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). (mg2)