Setiap Tahun Rata-rata Terjadi 172 Kali Bencana

Setiap Tahun Rata-rata
Zulkarnain Barhami Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD
0 Komentar

CITAMIANG – Kurun 9 tahun terakhir terhitung selama periode 2013-2021, di Kota Sukabumi terjadi sebanyak 1.553 kejadian bencana. Rinciannya, kebakaran sebanyak 250 kali, banjir 198 kali, tanah longsor 443 kali, puting beliung 120, gempa 103, dan cuaca ektrem 442.

Sebaran wilayahnya berada di Kecamatan Cikole sebanyak 296 kejadian, Cibeureum sebanyak 160 kejadian, Citamiang 233 kejadian, Gunungpuyuh 240 kejadian, Warudoyong 209 kejadian, Lembursitu 175 kejadian, dan Baros 139 kejadian.

“Dirata-ratakan, setiap tahun di Kota Sukabumi terjadi 172 kali bencana dengan kecenderungan kasus kejadiannya meningkat,” terang Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, dalam keterangannya, belum lama ini.

Baca Juga:Cegah Penularan Covid-19, Perketat Akses ke Lingkungan SetdaBelasan Pelajar Positif Korona, Diketahui Setelah Dilakukan Tes PCR Secara Acak

Tingkat kerentanan bencana di Kota Sukabumi berada pada posisi ke- 23 dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat. Indeks risiko kebencanaannya berada pada status sedang.

Zulkarnain mengatakan dengan indeks risiko kategori sedang, bukan berarti bencana di Kota Sukabumi tak mengganggu kehidupan masyarakat hingga menimbulkan kerugian materil, korban jiwa, kerusakan lingkungan, hingga dampak psikologis. Pasalnya, kata Zulkarnain, bencana sifatnya radius bukan administratif yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

“Kalau melihat risiko, Kota Sukabumi memang berada pada kategori sedang. Berbeda dengan Kabupaten Sukabumi yang memiliki indeks risiko tinggi. Tapi tetap kita harus waspada,” tuturnya.

Beberapa di antara bencana yang cukup diwaspadai di Kota Sukabumi yakni gempa bumi, tanah longsor, cuaca ekstrem, serta kekeringan. Gempa bumi misalnya, kata Zulkarnain, single hazard gempa bumi di wilayah Sukabumi termasuk risiko tinggi.

Berdasarkan data Pusat Gempa Nasional, gempa besar akibat pergeseran Sesar Cimandiri yang dirasakan di Sukabumi di antaranya berpusat di Palabuhanratu pada 1900, gempa berpusat di Cibadak pada 1973, gempa Gandasoli pada 1982, gempa berpusat di Padalarang pada 1910, gempa berpusat di Tanjungsari pada 1972, gempa berpusat di Congeang pada 1948, dan gempa berpusat di Sukabumi pada 2001. Berdasarkan kejadian gempa tersebut, sebut Zulkarnain, maka Kota Sukabumi memiliki potensi ancaman gempa bumi tingkat sedang ke tinggi.

0 Komentar