SUKABUMI – Stunting masih menjadi fokus pencegahan dan penanganan di semua tingkatan pemerintahan, baik pusat, provinsi, maupun kota dan kabupaten. Di Kota Sukabumi misalnya, berbagai upayanya pencegahan dilakukan untuk menekan risiko terjadinya kasus stunting.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi, menjelaskan upaya penurunan stunting perlu dilakukan dari hulu hingga hilir. Khusus pencegahan dari aspek hulu, sambung Fitri, TP PKK akan menyosialisasikan pencegahan stunting dengan menyasar remaja putri yang memasuki usia nikah.
“Pemerintah memiliki program melalui nikah gratis dan akan melakukan penguatan saat isbat nikah,” ujar Fahmi seusai sosialisasi penguatan stunting di ruang pertemuan TP-PKK Kota Sukabumi, kemarin (16/2).
Baca Juga:Pelaporan Kekerasan Sudah Cukup Baik, P2TP2A Kota Sukabumi Siap Advokasi dan PendampinganDPRD Panggil BPJS Ketenagakerjaan, Gali Lebih Jelas Mekanisme Permenaker Nomor 2/2022
Fitri melanjutkan, pemahaman risiko stunting terhadap calon pengantin dilakukan saat kelas pranikah. Dalam kelas tersebut mereka akan mendapat edukasi tentang berbagai hal termasuk memiliki masa kehamilan yang bergizi dan melahirkan anak tanpa risiko stunting. “Kami hadirkan tim penyuluh dari unsur kesehatan. Mereka juga diberi bimbingan pendidikan keluarga,” katanya.
Meskipun saat ini masih dalam kondisi pandemi covid-19, tetapi TP PKK Kota Sukabumi akan tetap menggiatkan stuntingkepada para remaja putri melalui berbagai program. “Kami akan turun ke tujuh kecamatan. Fokusnya sosialisasi ke sekolah-sekolah,” pungkasnya. (job3)