SUKABUMI – Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri menekankan, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK) harus berkompeten di bidang pencaksilat. Khususnya, guru PJOK tingkat SD se Kabupaten Sukabumi.”Selain berkompeten, harus memiliki panduan dalam pelaksanaan pembelajaran tentang pendidikan pencaksilat di masing-masing sekolah,” ujarnya saat membuka Bimtek Peningkatan Kapasitas Kompetensi Dasar Kurikulum Mulok Pencak Silat di kawasan Selabintana,Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, kemarin (22/3)
Maka dari itu, bimtek harus menjadi momentum dalam menambah wawasan. Termasuk melatih keterampilan guru PJOK SD di bidang beladiri Pencaksilat.
“Peningkatan kualitas pendidikan formal dapat ditempuh dengan meningkatkan kompetensi guru dan menyesuaikan kurikulum muloknya.Hal itu sesuai tuntutan yang berkembang secara dinamis,” ucapnya.
Baca Juga:Puluhan Mahasiswa Geruduk Kantor DPMDRidwan Kamil Klaim Ribuan pesantren di Jabar Miliki Bisnis Sendiri dan Sudah Berbasis Digital.
Apalagi, kompetensi guru merupakan hal yang sangat krusial. Mengingat, guru merupakan ujung tombak pendidikan.”Makanya, saya mengapresiasi bimtek ini. Budaya pencaksilat untuk kemajuan dan prestasi olahraga yang bisa mengharumkan Kabupaten Sukabumi,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kabupaten Sukabumi Muhammad Solihin mengatakan, bimtek dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan 103 guru SD se Kabupaten Sukabumi.”Kegiatna ini, untuk menyamakan persepsi mengenai budaya pencaksilat yang sudah diakui oleh Unesco. Selain itu, strategi pengembangan pencaksilat di SD se Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (mg2)