JL PERINTIS KEMERDEKAAN – Pihak orangtua bocah yang diduga dipaksa berkelahi ala gladiator di Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, sudah melakukan visum untuk melengkapi pelaporan. Visum didampingi anggota dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi Kota.
“Hari ini (kemarin) kami melakukan visum. Salah satunya anak saya. Sekarang sedang dimintai keterangan oleh penyidik. Untuk hasil visumnya ada di pihak kepolisian,” kata MP (47), orangtua korban, kepada wartawan, kemarin (9/5).
Setelah melakukan proses visum dan melapor kepada pihak kepolisian, MP meminta agar tidak terjadi lagi kasus serupa. MP mewanti-wanti orangtua segera melaporkan jika anaknya menjadi korban bentuk kekerasan.
Baca Juga:Pelototi Absensi ASN saat Pertama Masuk KerjaLansia Bacok Rekan Kerja, Dipicu Kekesalan Tak Adilnya Pembagian Uang Kotak Amal Jariyah
“Ada pro dan kontra di masyarakat karena pelaporan ini. Tapi biar bagaimanapun ini demi kebaikan di lingkungan tempat tinggal saya dan umumnya untuk warga Sukabumi juga,” ujarnya.
MP pun menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Bagi aktor intelektual di balik kasus yang dialami anaknya, MP berharap ada pembinaan agar ke depan tidak melakukan lagi kepada anak lainnya.
“Harus ada pembinaan karena untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal kami,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, viral rekaman video dua orang bocah yang diperkirakan masih duduk di bangku SD di Kota Sukabumi dipaksa berkelahi. Rekaman video berdurasi 29 detik itu menyebar di aplikasi perpesanan WhatsApp.
Pada rekaman video tersebut, terlihat ada dua anak memakai baju koko berwarna biru dan oranye. Sebelum bertarung, keduanya sempat bersalaman. Terlihat juga ada seorang anak yang lebih besar berperan sebagai wasit. Berdasarkan informasi yang dihimpun, video itu sempat diunggah ke YouTube, namun kemudian dihapus pengunggahnya. (mg2)