“Peran serta Basarnas akan seputar kegiatan SAR-nya saja. Sebagai bentuk kesiapan kita juga dengan melakukan simulasi, penguatan SDM pada setiap potensi SAR beserta relawan yang ada. Basarnas tidak bisa meng-cover semuanya sendiri. Karena itu kita perlu tenaga dari seluruh potensi SAR dan relawan,” kata Suryo.
Ia menegaskan seluruh potensi SAR dan relawan juga dibekali dengan kemampuan, ilmu, dan pengetahuan seputar upaya pencarian dan penyelamatan korban. Maka dari itu, peran relawan tentu sangat-sangat dibutuhkan karena merekalah ujung tombaknya.
“Tidak bisa sembarangan. Harus tahu dulu cara penanganan dan pertolongannya seperti apa. Pada prinsipnya sebelum melakukan pertolongan pada orang lain, dia harus menolong dirinya sendiri dengan ilmu dan pengetahuan yang ia miliki.
Baca Juga:Pelajar SDN Cikaramat Belajar di LantaiDiterjang Banjir Rob, Puluhan Bangunan Rusak *Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah
Bukan justru jadi korban. Kalau personel Basarnas Sukabumi sendiri total ada enam orang,” ujarnya.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih meramu formulasi regulasi yang tepat untuk dirumuskan dalam melakukan mitigasi ancaman gempa bumi dan tsunami akibat Megathrust.
“Apakah bencana ini akan terjadi atau tidak, kapan terjadinya, kita harus siap. Kebijakan pemerintah saat ini sudah ada yang mengarah pada upaya mitigasi. Seperti contoh adanya zona dan jalur evakuasi. Early Warning System atau sistem peringatan dini juga ada. Tapi yang tak kalah penting adalah edukasi,” ungkap Prasetyo.Namun, kata Prasetyo, pemerintah masih perlu mengeluarkan regulasi yang lebih tajam lagi, seperti pembuatan Peraturan Daerah (Perda) yang secara khusus membahas dan mengkaji upaya mitigasi potensi gempa bumi dan tsunami di zona Megathrust.
“Ini masih menjadi pekerjaan rumah kita. Tentunya hal ini perlu saya sampaikan pada pimpinan agar menjadi perhatian. Tujuannya agar kita bisa membuat, meramu sebuah regulasi dengan melibatkan unsur pentahelix,” ungkapnya.
Mitigasi potensi gempa bumi dan tsunami di zona Megathrust ini memerlukan anggaran yang cukup tinggi. Meskipun memang ada upaya yang tidak memerlukan biaya mahal, tapi butuh proses yang cukup lama, yaitu dengan melakukan edukasi kepada masyarakat.