CITAMIANG – Kurun lima bulan, terhitung Januari-Mei tahun ini, bencana di Kota Sukabumi tercatat sebanyak 68 kali. Banjir dan tanah longsor masih mendominasi kejadian bencana.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, rincian bencana terdiri dari banjir sebanyak 22 kali, tanah longsor sebanyak 20 kali, cuaca ekstrem sebanyak 11 kali, kebakaran pemukiman sebanyak 9 kali, gempa bumi sebanyak 3 kali, angin topan atau beliung sebanyak 2 kali, dan kebakaran transportasi sebanyak 1 kali.
“Banjir dan tanah longsor paling banyak terjadi selama kurun lima bulan terakhir,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, kepada Sukabumi Ekspres, kemarin (14/6).
Baca Juga:Minim Pengamanan, Warga Demo Pengerjaan Perbaikan Jembatan BagbaganJurnalis Media Online Dikeroyok, Berawal dari Liputan Korban Kecelakaan
Berbagai kejadian bencana mengakibatkan kerugian ditaksir mencapai Rp6.427.970.000. Potensi bencana hidrometeorologi masih mengintai.
“Prediksi BMKG, bulan ini sudah memasuki kemarau. Tapi kami tetap mengimbau masyarakat selalu waspada karena kondisi cuaca masih cukup ekstrem,” terangnya.
Anomali cuada bisa berpotensi terhadap kerawanan bencana. Terutama di Kota Sukabumi rawan banjir dan tanah longsor.
“Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem. Selalu pastikan kondisi keluarga dan lingkungan sekitar aman dari bencana. Segera laporkan seandainya terjadi gejala bencana,” pungkasnya. (mg2)