Ratusan Personel Polisi Berjaga di Situgunung *Amankan Rencana Unjuk Rasa Damai Massa Sikat Pitu

Ratusan Personel Polisi Berjaga di Situgunung *Amankan Rencana Unjuk Rasa Damai Massa Sikat Pitu
APEL PENGAMANAN: Ratusan personel Polres Sukabumi Kota dibantu TNI menggelar apel pengamanan rencana aksi unjuk rasa damai massa Sikat Pitu ke kawasan Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit. (NURIA ARIAWAN/SUKABUMI EKSPRES)
0 Komentar

SUKABUMI – Massa mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Kadudampit Bersatu (Sikat Pitu) berencana unjuk rasa menyoal aktivitas PT Fontis Aqum Vivam di kawasan Situgunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, kemarin (23/6).

Ratusan personel Polres Sukabumi Kota pun dikerahkan mengamankan rencana aksi demai tersebut.

Ada empat poin tuntutan massa aksi yakni menuntut korporasi terjadinya kerusakan lapangan bola Kadudampit karena dijadikan lahan parkir, menghentikan pembangunan di danau karena hilangnya adat dan budaya sekitar, memperlakukan adil pedagang kecil dan ojek sekitar, serta menuntut korporasi menutup setiap aktivitas bisnis karena menimbulkan kerusakan.

Baca Juga:Hilang Tenggelam 2,5 Tahun Lalu, Warga Sagaranten Muncul LagiTuding Ustadz Miliki Ilmu Santet, Polisi Tetapkan Pelaku Jadi Tersangka

“Massa akan menyampaikan beberapa tuntutan,” kata Kabag Ops Polres Sukabumi Kota, Kompol Andri Alam Wijaya, kepada wartawan, kemarin.

Polres Sukabumi Kota mengerahkan sebanyak 111 personel dibantu Koramil setempat dan juga pihak kecamatan. “Jadi, mau dilaksanakan atau tidak aksi damainya tetap kewajiban dari pihak kepolisian sebagai unsur pengamanan kita melaksanakan kegiatan perencanaan,” jelasnya.

Kepala Resort PTN Situgunung, Asep Suganda, mengatakan PT Fontis merupakan mitra Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dalam pengelolaan wisata alam. “Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak cepat terprovokasi karena ini akan berdampak terhadap kegiatan wisata di Situgunung. Di Situgunung ini sangat banyak sekali efek terhadap kegiatan usaha masyarakat juga,” kata Asep.

Asep menjelaskan, pengelolaan kawasan wisata sudah sesuai prosedur. Artinya, kegiatan usaha berada di zona pemanfaatan.

Manager Operasional PT Fontis, Usep Suherlan, menambahkan ada kemungkinan karena pihaknya terlena atau over kegiatan yang sehingga menyebabkan miskomunikasi. Usep mengapresiasi aksi massa karena bisa jadi pengingat atau bahan evaluasi. “Kami harus menerima apa yang mau disampaikan atau aspirasi apa yang disampaikan oleh teman-teman, baik dari Kadudampit sendiri atau dari luar Kadudampit,” ungkapnya. (mg2)

0 Komentar