Cegah dan Deteksi Perundungan di Kalangan Pelajar

Cegah dan Deteksi Perundungan di Kalangan Pelajar
0 Komentar

SUKABUMI, SUKABUMIEKSPRES – Perundungan atau dikenal bullying menjadi fenomena yang harus disikapi dan dicegah sedini mungkin. Terutama di ruang atau lembaga pendidikan.

Di Kota Sukabumi, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) setempat terus menyosialisasikan pencegahan perundungan. Seperti yang dilaksanakan di ruang pertemuan bank bjb, kemarin (19/12). Para peserta sosialisasi terdiri dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Guru BK.

“Masa paling rentan terjadinya perundungan adalah di jenjang SMP,” kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, saat membuka kegiatan, kemarin.

Baca Juga:Duel 2 Lawan 2 Berakhir di Rumah Sakit, Empat Pelajar SMP Terluka Kena Sabetan CeluritPemkot Sukabumi Raih Penghargaan Top Digital Award 2022

Menurut Fahmi perlu persepsi yang sama dari Wakasek Kesiswaan dan Guru BK menyangkut bullying. Utamanya cara mengomunikasikan kepada anak atau peserta didik.

“Perundungan atau bullying bisa masuk kategori sebagai extraordinary crime karena perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal maupun fisik,” tegas Fahmi.

Tugas pendidik, kata Fahmi, harus menciptakan dan membentuk anak didik yang berkarakter. Terutama mewujudkan 4 ciri generasi unggul yakni cerdas otaknya, sehat fisiknya, terpuji akhlaknya, dan rajin ibadahnya.”Selain orang tua, mencetak anak beradab dan berkarakter juga tugas dari guru,” jelasnya.

Selain itu Fahmi menegaskan perlunya aktivasi institusi kesiswaan agar siswa semakin aktif di dunia pendidikan sehingga lambat laun tidak konsentrasi melakukan perundungan.

Kepala Bidang P3A Dinas P2KBP3A Kota Sukabumi, Wiwi Edhi Yulafiani, menerangkan peserta sosialisasi berasal dari 43 SMP yang diwakili Bidang Kesiswaan dan guru BK sebagai pelaksana teknis berhubungan kasus di lapangan.

Kegiatan ini akan terus berlanjut sehingga harapannya bisa mencegah terjadinya kasus kekerasan anak atau perundungan di ruang-ruang pendidikan. “Ketika akan terjadi hal itu, maka bisa cepat mengantisipasinya. Penanganan pun bisa dilakukan dengan cepat,” tegas Wiwi.(rls)

0 Komentar