CIANJUR,SUKABUMIEKSPRES – Cianjur Kekurangan Mesin, Para petani di Kabupaten Cianjur masih mengandalkan sinar matahari sebagai pengering padi konvensional. Padahal, di saat musim hujan, proses pengeringannya dipastikan akan tersendat.
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperdagin Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, menuturkan Kabupaten Cianjur masih kekurangan mesin pengering padi. Saat ini hanya memiliki 1 unit alat pengering dengan kapasitas produksi 40 ton.
“Jadi, kalau sedang masa panen produksi beras sebetulnya berkurang karena kita kekurangan alat pengering,” ucapnya, belum lama ini.
Baca Juga:Polisi Autopsi Jasad Bayi yang Ditemukan di SelokanMaterial Longsor Timbun Rumah Warga
Sejauh ini, lanjut Agus, para petani di Kabupaten Cianjur masih mengandalkan matahari untuk proses pengeringan. Di tengah kondisi cuaca ekstrem, sebut Agus, proses pengeringan yang masih manual tentu akan memakan waktu.
“Ini yang sedang kita pikirkan. Kalau ada mesin pengering tentu akan mempercepat produksi yang didistribusikan ke pasaran,” ungkapnya.
Kondisi itu juga yang membuat harga beras trennya terpantau naik akhir-akhir ini. “Beras sekarang ada kenaikan mungkin karena belum waktunya panen,” kata Agus.
Agus menuturkan secara umum stok berbagai komoditas kebutuhan masyarakat di Kabupaten Cianjur relatif mencukupi. Tak hanya stok pangan, tapi juga sayuran.
“Beberapa komoditas sayuran sebetulnya terpenuhi dari petani lokal, seperti bawang daun, kol, atau sawi. Namun untuk kentang masih mengandalkan dari Jember atau Garut. Maka secara otomatis harga mengikuti dari daerah asal. Tapi kalau untuk stok, kebutuhannya tersedia,” pungkasnya. (ist)