RKB SDN di Simpenan tak Layak Pakai

RKB SDN di Simpenan tak Layak Pakai
0 Komentar

SIMPENAN, SUKABUMI EKSPRES – RKB SDN, Ruang Kegiatan Belajar (RKB) ruangan SD Negeri 1 Tipar di Cigaru, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, amat sangat mengkhawatirkan. Betapa tidak, saat hujan turun, para guru akan meliburkan muridnya karena tidak layak digunakan sebagai tempat belajar.

Pantauan dilapangan, Senin (6/2/23), di ruang kelas IV terdapat tiga lubang menganga. Selain itu, terlihat genangan air hujan pada lantainya. Kondisi serupa juga terlihat di ruang kelas III, sedikitnya ada tujuh lubang menganga di atap kelas.

Puing kayu lapuk terlihat berserakan, cat dinding pun mengelupas. Semakin menambah keyakinan bahwa tempat tersebut tidak layak digunakan sebagai tempat belajar.

Baca Juga:Disnak Tinjau Lokasi Restocking Ikan di Cicurug Manglid CidahuPilkades Serentak di Kabupaten Sukabumi Dimajukan 

“Ketika hujan turun, air deras mengalir dari sela-sela atap yang bocor. Plafon atap kelas mulai rapuh sehingga dikhawatirkan roboh tersapu angin karena sudah rentan,” ungkap Kepala SDN 1 Tipar, Suherman.

Ia menjelaskan, dirinya terpaksa menggunakan ruangan rusak untuk proses belajar mengajar. Ruangan kelas II yang mengalami kerusakan lebih parah dari yang lain.

“Para pelajarnya mengungsi jadi satu. Ruangan itu mengkhawatirkan, kalau hujan terpaksa dibubarkan,” jelasnya.

Suherman mengatakan, pihaknya sempat memperbaiki bangunan dengan anggaran perawatan pada bagian kaki-kaki penunjang atap menggunakan baja ringan.

Namun karena keterbatasan biaya, akhirnya upaya itu terbengkalai. Beberapa kali pihak sekolah mengajukan bantuan, namun yang diharapkan tak kunjung datang.

“Pengajuan kalau di Dapodik sudah ada, sudah diprint dan menjelaskan kalau ruangan kami rusak berat. Di tahun 2022 secara tertulis bahkan dengan foto sudah dua kali dilakukan,” lirihnya.

“Warga juga pernah akan melakukan demonstrasi, mungkin karena khawatir dengan kondisi putera puteri mereka yang sekolah di sini,” pungkasnya. (Edo)

0 Komentar