SUKABUMI EKSPRES – Baru-baru ini dunia maya dihebohkan oleh sebuah foto yang menunjukkan kemacetan parah yang terjadi di Jambi. Penyebab dari kemacetan di jalan nasional wilayah Tembesi, Batanghari tersebut terjadi karena banyaknya truk muatan yang melintas. Diperkirakan jumlahnya mencapai 8000an sampai 11.500 unit. Para sopir tidak mempunyai pilihan lain selain melintasi jalan nasional, dikarenakan jalan khusus belum dibangun.
Faktor lain yang menyebabkan kemacetan parah ini adalah kondisi jalan buruk karena hujan lebat yang mengguyur wilayah itu. Ini membuat para pengemudi tidak berani untuk parkir di kantung parkir karena rawan terperosok.
Kemacetan ini sangat merugikan masyarakat yang melintasi jalan nasional tersebut baik secara materi maupun non-materi. Salah satunya adalah truk yang bermuatan ikan. Ikan-ikan yang diangkut mati di tengah jalan. Dan tentu saja sang pedagang mengalami kerugian yang cukup besar. Ikan yang telah lama mati harganya akan jatuh.
Baca Juga:Kemenangan Pertama Kevin Durant Bersama Phoenix SunsDidukung PAN Jadi Capres, Ganjar Pranowo Hengkang dari PDIP?
“Ini bukan lagi macet. Tapi tidak bergerak, macetnya parah!” ucap pedagang ikan yang bernama Doni.
Korban lainnya adalah Setiawan seorang sopir yang biasa mengangkut peralatan rumah tangga. Ia mengaku terjebak macet selama 15 jam lebih.
“Kami dari sore kemarin sudah terjebak macet. Kalau sudah begini ya cuma bisa sabar dan pasrah,” keluh Setiawan.
Menurutnya, kemacetan terjadi karena ada belasan ribu truk yang mengangkut batu bara melintasi jalan nasional secara bersamaan pada malam hari.
Selain kerugian materi, Setiawan juga merasa rugi karena waktunya bersama keluarga otomatis berkurang.
Bahkan terdapat seorang korban yang meninggal dunia di lokasi kemacetan. Sebuah ambulan yang sedang dalam perjalanan ke kota Jambi membawa seorang pasien, lalu pasien tersebut meninggal dunia di tempat. Tidak diketahui rumah sakit mana yang akan dituju oleh ambulan tersebut.
Sementara itu, penanganan dan pengamanan sudah mulai dilakukan oleh pihak berwenang. Tidak hanya itu, penjagaan juga dilakukan di sekitar area tambang guna mencegah truk keluar sebelum jam yang telah ditentukan. Ini dilakukan agar volume kendaraan terkontrol.
Baca Juga:Rafael Alun Trisambodo Klarifikasi Rubicon, Hastag KPK Kena Prank MencuatHeru Ketawa Dengar Anies Pakai Slogannya untuk Kampanye Pilpres
Menurut kapolres Batanghari, AKBP Bambang Purwanto pihaknya masih terus mengurai kemacetan parah dan sudah mulai menunjukkan progress. “Kami sudah menurunkan anggota sejak malam sebelumnya dan penanganan akan terus dilakukan,” tambah Bambang.