SUKABUMI EKSPRES – Suzume No Tojimari telah tayang di bioskop Indonesia pada 8 Maret 2023 lalu. Sambutan hangat diberikan oleh masyarakat Indonesia yang telah lama menunggu film ini.
Suzume No Tojimari sendiri telah tayang di Jepang pada tahun 2022 lalu. Film ini telah menjual lebih dari 10.48 juta tiket dan telah meraup penghasilan sebesar 13.93 miliar Yen (sekitar 1.5 triliun Rupiah). Hal ini membuat Suzume No Tojimari kini menjadi film dengan penghasilan kotor tertinggi dan melampaui hasil pendapatan Jujutsu Kaisen O Movie.
Sebelum sukses dengan Suzume No Tojimari, Makoto Shinkai telah berhasil dengan beberapa film sebelumnya. Berikut deretan film karya Makoto Shinkai:
Baca Juga:Mengenal Sang Kreator Suzume No Tojimari, Makoto ShinkaiAda Apa Dengan Thomas Muller Dan Lionel Messi?
Film ini dirilis pada tahun 2007 dengan 3 bagian, yaitu Cherry Blosom, Cosmonout, dan 5 Centimeters Per Second. Setiap bagian mengisahkan hubungan Takaki Tono sebagai tokoh utama dengan wanita yang dekat dengannya.
Kisah pertama dimulai dari “Cherry Blossom”. Diceritakan pada tahun 1991, Takaki Tono bersahabat dengan Akari Shinohara. Tapi hubungan mereka semakin renggang karena mereka harus terpisah oleh jarak.
Kisah Takaki Tono berlanjut di “Cosmonout” dengan latar kehidupan SMA pada tahun 1999. Dia diceritakan telah menjadi murid kelas 3 SMA di Tanegashima. Seorang teman kelasnya Bernama Kanae Sumida diam-diam menyukai Takaki Tono sejak mereka SMP.
Bagian terakhir berjudul “5 Centimeters Per second” dengan latar Kota Tokyo tahun 2008 dan Takaki Tono telah bekerja sebagai programmer. Disana dia telah memiliki pacar dan sedang mempersiapkan pernikahan. Namun, perasaan terhadap Akari Shinohara tidak bisa hilang. Puncaknya dia berpapasan di rel kereta api dengan seorang gadis yang sangat familiar dalam hidupnya.
Menarik bukan? Ending filmnya bisa kamu tonton di Netflix.
Miyamizu Mitsuha merupakan siswi SMA sekaligus gadis kuil di Desa Itomori dekat gunung di pedalaman Gifu yang merasa bosan dengan kehidupan desa. Sementara, Tachibana Taki merupakan siswa SMA yang tinggal di Shinjuku, pusat Kota Tokyo dengan bekerja paruh waktu di Restoran Italia.