SUKABUMI EKSPRES -Bullying merupakan fenomena sosial yang marak terjadi di masyarakat khusunya bagi yang masih duduk di bangku sekolah.
Bullying menjadi hal yang begitu memprihatinkan karena hal ini dapat menimbulkan kesulitan (Kesadaran akan adanya stressor yang melibatkan pikiran dan perasaan seperti ketakutan, kebingungan, kecemasan dan kekhawatiran) bagi korban bullying.Fenomena ini sudah sering kita lihat hampir diseluruh dunia termasuk Indonesia, hal ini dapat kita temukan di lingkungan sekolah, tempat kerja, hingga lingkungan rumah sekalipun.Efek bullying yang dialami dimasa kanak-kanak dapat berlanjut hingga dewasa.Anak-anak yang diintimidasi dapat mengembangkan rasa depresi dan kurangnya kepercayaan diri saat dewasa, dan pelaku intimidasi dapat berpartisipasi dalam perilaku kriminal. Kondisi yang paling sering muncul bagi korban bullying ialah depresi serta gangguan kecemasan. Selain itu, pengaruh bullying pada kesehatan mental pada remaja dan anak ialah rasa sedih, rendah diri, kesepian, serta hilangnya minat pada hal yang biasa mereka sukai, serta perubahan pada pola tidur ataupun pola makan.Sinopsis Film Joe Bell Film Joe Bell merupakan salah satu contoh film yang merepresentasikan kehidupan didalamnya terdapat fenomena bullying. Film ini adalah film Amerika Serikat di rilis tahun 2021 bergenre violence, journey, dan drama yang disutradarai oleh Reinaldi Marcus Green.Film ini ditulis oleh Diana Ossana & Larry MURTRY dan diperankan oleh Mark Wahlberg, Reid Miller, Connie Britton, Maxwell Jenkins, Moegan Lily, Igby Rigney, Cassie Beck.Film ini berfokus pada kisah perjalanan Joe Bell, yang memulai perjalanan lintas Amerika untuk berbicara menentang intimidasi dan menghormati putranya yang masih remaja. Dia memulai misinya dengan berjalan dari Lintas Amerika menuju New York sambil mengkampanyekan kesadaran tentang kosekuensi prasangka ke tiap negara yang ia datangi. Ia tinggal bersama istrinya yang bernama Lola Bell dan 2 orang anak laki-laki yang bernama Jadin dan Joseph. Jadin Bell mengalami kelainan mental yaitu menyukai sesama jenis, atau yang biasa kita sebut dengan nama Gay.Salah satu scene yang mengandung bullying dalam film Joe Bell ialah pada scene 31, dimana terlihat anak-anak SMA yang sedang berada di kamar mandi sambil mengoloki Jadin Bell dengan mengatakan bahwa ini adalah kamar mandi pria, kamar mandi wanita ada disebelah sana. Sontak Jadin Bell pun diganggu dan mengalami kekerasan fisik seperti dipukul wajahnya dan anak tersebut sambil berkata, apakah kau suka menjilati kelamin pria?. Tidak lama dari kejadian itu orang tuanya Jadin Bell pun datang kesekolah untuk menemui kepala sekolah. Mereka mengobrol atas kejadian yang menimpa Jadin Bell, kepala sekolah pun menyarankan untuk pindah sekolah atau mengikuti terapi. Namun Jadin Bell menolak dengan air mata, dia mengklaim bahwa dia bukanlah orang yang membutuhkan pertolongan.Sebagai pelajar SMA dari anggota regu pemandu sorak, perjalanan hidupnya mengalami lika liku yang begitu berat, karena kelainan yang dimilikinya hingga ia menjadi orang yang sering di bully oleh anak-anak sekolahannya dan hal itu yang membuatnya menjadi stres dan depresi. Namun depresi yang dirasakannya membuat dirinya ingin mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.