Mengapa Film Dokumenter Ini Banyak Menuai Kecaman?

Mengapa Film Dokumenter Ini Banyak Menuai Kecaman?
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Film dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal telah menggemparkan publik dan penggemar film dengan kisah nyata yang menakutkan dari sudut pandang keagamaan yang gelap di Korea Selatan.

Diproduksi oleh Cho Sung-Hyun, film ini telah mencuri perhatian banyak orang dan menuai kontroversi karena konten yang kuat dan kontroversial. Dalam delapan episode, film ini mengungkap kisah kejahatan dari empat lokasi yang berbeda, di mana praktik agama sesat terjadi di Korea Selatan.

Film ini mencatat pengalaman yang menarik selama produksi, karena para pengikut sekte agama yang terlibat mengancam, menguntit, dan meretas produser dan korban yang terlibat dalam film yang berasal dari Korea Selatan ini.

Baca Juga:Liburan Seru di Karang Potong Ocean View CianjurTradisi Budaya Masyarakat Sunda Dalam Menyambut Ramadhan

Alur cerita film ini menampilkan aksi kriminal dari para oknum pemuka agama sesat di Korea Selatan dan pengaruh buruk yang ditimbulkannya pada para korban yang tak berdaya.

Dalam film ini, penonton akan menyaksikan secara langsung bagaimana para pemimpin sekte mengaku sebagai Tuhan dan Juru Selamat dengan praktik keagamaan yang diluar nalar dan merusak kehidupan para pengikutnya.

Hal ini membuat banyak penonton tidak tahan dan merasa terganggu, terutama ketika melihat adegan di menit 10 pertama yang menampilkan seorang gadis yang dilecehkan secara tidak wajar oleh salah satu oknum pemuka agama sesat tersebut.

Kontroversi pun timbul ketika keluarga dari tokoh K-Pop yang terlibat dalam kultus sekte agama yang diceritakan di dalam film dokumenter tersebut juga terlibat dalam kultus tersebut.

Tuntutan dari beberapa sekte agama, seperti The Baby Garden, JMS, dan Christian Gospel Mission, juga dilakukan agar film In The Name of A God: A Holy Betrayal tersebut tidak ditayangkan. Apalagi The Baby Garden telah menuntut Netflix Korea Selatan agar beberapa episode dari film ini tidak ditayangkan dan meminta bayaran sebesar 10 Juta Won atau sekitar Rp118 Juta rupiah.

Meskipun film dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal menimbulkan kontroversi, namun tidak dapat dipungkiri bahwa film ini menjadi viral dan menduduki peringkat ke-6 Top 10 TV Show di Netflix Indonesia pada hari Senin, 6 Maret 2023.

0 Komentar