Review Film Buya Hamka Vol.1, Kisah Perjuangan Tokoh Ulama Indonesia

Review Film Buya Hamka Vol.1, Kisah Perjuangan Tokoh Ulama Indonesia
Review Film Buya Hamka Vol.1, Kisah Perjuangan Tokoh Ulama Indonesia/ Istimewa
0 Komentar

Untuk pilihan latar sampai design dalam film ini diatur sangat baik, terlihat latar belakang kehidupan dalam film ini mengambil era tahun 1940-an. Selain itu juga kostum hingga karakter pemeran film ini tidak terlalu modern dan terkesan kuno sehingga memperkuat aspek visualnya. Terutama bagi pemeran utamanya yaitu Vino G. Bastian dan laudya Cynthia Bella yang mengisi poros utama dalam film Buya Hamka ini berhasil menunjukan penampilan yang sangat memukau.

Vino G. Bastian tampil sebagai sosok Buya Hamka dan bermain dengan sangat baik, terlihat dari gestur tubuh, cara berbicara, hingga ekspresinya sangat menyerupai tokoh Nasional tersebut. Ketika Buya Hamka menjadi seorang ulama, Vino membawakan karakter tersebut sangat mendalam serta ketika menjadi wartawan pun ia berubah menjadi sosok yang gigih dan tak gentar menghadapi lawannya.

Namun, ketika berhadapan dengan istrinya, beliau menjadi sosok yang sangat romantis, hal ini diperlihatkan dari nada bicara, gestur tubuh, intonasi yang sangat tak ragu mencurahkan isi hatinya pada istrinya.

Baca Juga:Naruto Senki Beta: Game Action Menarik untuk Dimainkan7 Rekomendasi Drama Jepang Terbaik yang Wajib Kalian Tonton!

Perfoma adegan di film ini menjadi sangat lengkap ketika peran Sitti Raham, istri dari Buya Hamka yang diperankan oleh Laudya Cynthia Bella memberikan kesan yang meneduhkan ditengah perjalanan Buya Hamka yang menjadi seorang ulama serta juga menjadi pejuang Nasional yang sangat menggebu-gebu dan penuh perjuangan.

Namun, ada beberapa hal yang sangat disayangkan dalam film ini, seperti misalnya ada beberapa adegan yang menceritakan perjalanan hidup dari Buya Hamka ini yang loncat dari satu moment ke moment lainnya sehingga meninggalkan kesan yang kurang mulus. Selain itu juga kemasan film tersebut terkesan terburu-buru karena diharuskan mencakup jejak sejarah dari tokoh Ulama Indonesia ini.

Penonton seolah dibuat menapaki langkah demi langkah dari periode tahun tertentu saja, sehingga seolah tak ada benang merah yang cukup memperkuat cerita dalam film ini. Padahal film Buya Hamka ini cukup memberikan pesan dan kesan yang sangat baik terutama bagi generasi muda di Indonesia, meskipun telah berhasil membuat sempurna setiap suasan di dalam film ini, namun ada beberapa scene yang sepertinya dirasa tak perlu scoring yang terlalu megah, seperti iringan musik yang terlalu kuat sehingga membuat tidak memberikan esensi yang cukup kuat.

0 Komentar