Evakuasi WNI di Sudan, Panglima TNI Yudo Margono: Saya Minta Jadikan Pengalaman Kedua

Evakuasi WNI di Sudan, Panglima TNI Yudo Margono: Saya Minta Jadikan Pengalaman Kedua
Panglima TNI Yudo Margono saat melepas 39 prajurit, Satgas Evakuasi WNI di Sudan, Selasa 25 April 2023. -Puspen TNI/Tni.mil.id-. Dok. disway.id
0 Komentar

Sukabumi EkspresPanglima TNI Yudo Margono, menuturkan terkait pelaksanaan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Sudan.

Dirinya telah melakukan upaya pengiriman 39 jumlah prajurit untuk membantu proses evakuasi WNI yang berada di Sudan. Pasalnya, saat ini Sudan sedang terjadi konflik bersenjata yang sampai saat ini masih berlanjut.

Pelepasan 39 prajurit oleh Yudo Margono selaku Panglima TNI, telah dilaksanakan di Baseops Halim Perdanakusumah, Jakarta, pada hari Selasa, 25 April 2023.

Baca Juga:Sandiaga Uno Mengundurkan Diri Dari Partai Gerindra, Prabowo: Belum Terima Surat Pengunduran DiriUsulkan Sandiaga Uno Sebagai Cawapres, Wakil Ketua Umum PPP: Dinamikanya Masih Berjalan

Pengiriman bala bantuan untuk melaksanakan proses evakuasi WNI di Sudan, merupakan upaya TNI dalam merealisasikan fungsi abri sebagai pelindung bangsa dari segala bentuk ancaman.

“Tugas penjemputan WNI ke Sudan adalah tugas mulia sekaligus kehormatan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, ingatlah bahwa kalian tidak hanya mewakili TNI namun juga sebagai duta bangsa Indonesia”, jelas Yudo dalam keterangannya.

Lebih lanjut dikatakan Yudo bahwa misi evakuasi seperti ini bukan yang pertama kali dilaksanakan oleh TNI.

Pada tahun 2021, TNI melaksanakan misi yang sama di Afghanistan dan Ukraina pada Maret 2022 lalu.

“Saya minta jadikan pengalaman kedua misi tersebut sebagai bekal dan evaluasi agar misi yang kalian laksanakan di Sudan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono juga memberikan penekanan kepada Satgas Evakuasi WNI untuk fokus terhadap misi, mematuhi semua prosedur yang berlaku, mengidentifikasi semua resiko yang akan muncul dan melaksanakan langkah-langkah mitigasi yang kongkrit.

“Agar melaksanakan koordinasi dan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, Atase Pertahanan dan jajaran KBRI yang ada di Sudan, untuk mendapatkan informasi terkini, waspada dan alert sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik”.

(*)

0 Komentar