Airlangga Temui SBY dan AHY di Cikeas

Airlangga Temui SBY dan AHY di Cikeas
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES– Airlangga Hartarto mengajak Partai Demokrat dan lainnya untuk bekerja sama meloloskan Indonesia dari middle income trap atau jebakan kelas menengah.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar itu saat menemui Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (29/4/2024).

BACA JUGA: Elektabilitas PDIP, Golkar dan PKB Anjlok, Dua Parpol Pendukung Anies Tembus Posisi 5 Besar  

Baca Juga:Jumlah Penumpang Meningkat 20 PersenDipaksa Ngaku Curi Motor, Warga Tewas Dianiaya

“Tahun depan, kita persimpangan jalannya bukan di ideologi, bukan masalah kekuasaan, tetapi di negara kita, mampu nggak kita menjadi negara yang lepas dari middle income trap, menjadi negara yang maju,” kata Airlangga

Menurut Airlangga persimpangan dalam menghadapi jebakan kelas menengah, hanya bisa dihadapi Indonesia jika seluruh partai bisa bersama-sama bekerja.

“Crossroad ini harus kita lalui hanya oleh kerja kita bersama. Tidak bisa hanya satu partai kerja, atau partai yang menang pemilu kerja sendirian, itu tidak bisa,” tegas Airlangga dikutip dari jawapos.com(grup FAJAR).

BACA JUGA: KIB Sudah Sulit Diharapkan, Airlangga Hartarto Disarankan Merapat ke Gerindra-PKB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, Partai Golkar menawarkan pada partai politik lain agar bisa kerja sama menghadapi middle income trap untuk kemajuan Indonesia. Ia menegaskan, silaturahmi dengan Presiden RI ke-6 ini juga menjadi bukti bahwa meskipun posisi Golkar dan Demokrat berbeda dalam berkoalisi, namun tujuan keduanya sama, yakni untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Saat ini, Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara, Partai Demokrat bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Nasdem menyepakati Koalisi Perubahan.

“Mari bersama-sama, posisi tidak harus bareng, tidak harus dalam posisi sama, tapi yang paling sulit adalah dalam posisi yang berbeda kita bertujuan yang sama, untuk kemajuan dan kesejahteraan,” tutur Airlangga.

Baca Juga:Peringatan May Day Penuh Keakraban dan KekeluargaanKasus Laka Laut Meningkat

Airlangga menegaskan, kesatuan politik pasca-pemilu sangat penting. Menurutnya, kesatuan pasca-pemilu tidak terjadi kalau tidak dirintis dari sebelum pemilu digelar pada 2024.

0 Komentar