CIANJUR,SUKABUMIEKSPRES – DPRD Kabupaten Cianjur segera mengagendakan pengecekan lokasi yang akan dijadikan proyek pemanfaatan panas bumi atau geothermal.
Pengecekan untuk mengetahui sejauh mana tahapan salah satu proyek strategis nasional itu dilakukan menyusul adanya aksi unjuk rasa penolakan warga di kaki Gunung Gede-Pangrango ke DPRD, Jumat (19/5).
Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, Muhammad Isnaeni, mengaku baru mengetahui bakal ada proyek panas bumi di Kabupaten Cianjur. Sejauh ini, sebut Isnaeni, DPRD khususnya Komisi A belum pernah ada koordinasi, terutama dari pihak eksekutif, terhadap hal tersebut.
Baca Juga:HUMANIORA CJH Kota Sukabumi Dijadwalkan Berangkat pada 6 JuniHarkitnas Momen Wujudkan Kemajuan Bangsa
“Tentu kami tampung apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Dengan adanya penyampaian aspirasi masyarakat, jujur saja DPRD khususnya Komisi A dan C baru tahu bahwa ada proyek strategis di Cianjur. Kami nanti akan mengagendakan mengecek ke lokasi untuk melihat kondisi di lapangan,” kata Isnaeni, Jumat (19/5).
Isnaeni menyebut pro dan kontra merupakan hal lumrah. Karena itu, sosialisasi program kepada masyarakat sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman.
“Intinya, dari hasil audiensi (Jumat) ada penjelasan dan argumen dari pihak-pihak terkait. Dari hasil penjelasan, saat ini proyek pemanfataan panas bumi ini baru melangkah pada satu tahapan,” jelas politikus Fraksi Partai Goklar itu.
Isnaeni menjelaskan, dari pemaparan pihak-pihak terkait, ada berbagai tahapan yang mesti ditempuh sebelum melakukan eksploitasi panas bumi. Tahapannya diawali survei lokasi untuk mengetahui sesuai atau tidak.
“Nanti ada tahapan lagi yaitu pembebasan tanah. Itu kan ada lahan Perhutani, TNGGP, atau lahan masyarakat. Tahapan selanjutnya pembangunan infrastruktur seperti jalan dan sebagainya. Terakhir yakni pemboran atau eksploitasi,” katanya.
Jadi, proses pemanfaatan panas bumi relatif masih cukup panjang. Menurut Isnaeni, tahap awal survei saja belum ada hasilnya.
“Apakah layak atau tidak layak, itu tergantung hasil survei,” ucapnya.
Isnaeni mendorong sosialisasi harus dilakukan secara komprehensif. Bahkan jika perlu, masyarakat diajak ke lokasi proyek pemanfaatan panas bumi yang sudah berjalan di daerah lain.