Keempat, Jokowi akan mengalami post power sindrome akut. Pernyataan terbuka Presiden Jokowi untuk tidak netral tampaknya membuat publik mengambil kesimpulan bahwa Jokowi ketakutan dan akan mengalami post power sindrom akut.
“Jokowi tak ingin mengalami itu sehingga dirinya merasa harus ikut cawe-cawe agar kedepan perannya dalam pemerintahan tidak hilang,” terangnya.
Padahal siapapun yang jadi Presiden selanjutnya tak menjamin Jokowi tidak akan mengalami post power sindrom.
Baca Juga:Oisca Internasional Jepang Bahas Program Pertanian di SukabumiPolres Ciduk Pelaku Curanmor di Kampung Cikubang Kabandungan
“Jokowi ketakutan, jika Anies jadi presiden maka sulit bagi dirinya untuk terlibat dalam pemerintahan. Padahal, bukan Anies yang jadi presiden pun tak menjamin dirinya bisa ikut serta mengatur pemerintahan selanjutnya,” papar Mantan Ketua Umum IGI itu.
Begitu banyak pemimpin di negeri ini yang meninggalkan orang-orang yang mengendoresenya ketika sudah nyaman di puncak kekuasaan, tak terkecuali di Makassar.
BACA JUGA: Anies Baswedan Klaim Mirip Tokoh Wayang Werkudara
Jika itu terjadi, maka post power sindrom itu akan semakin akut.
“Bisa dibayangkan jika ternyata kandidat yang diendorse Jokowi menang Pilpres tapi meninggalkan Jokowi begitu saja, apalagi saat itu Jokowi tak lagi punya kekuasaan apapun, berbeda dengan Megawati yang memegang kendali Parpol besar dengan fraksi terbesar di Senayan,” pungkasnya. (dra/fajar)