Menurut Rocky, jika Ganjar memilih untuk pro Jokowi maka dia harus sepakat dengan argumen Prabowo.
“Demikian sebaliknya, kalau dia mau anti Jokowi, dia harus pro Anies. Pada saat yang sama Anies dibenci oleh Jokowi, Jadi susah Ganjar tuh,” sambung Rocky.
“Jadi kita senang akhirnya mesti mengalami dialektika, ini yang sedang digemari Anies AHY. Tentu AHY lebih awal karena SBY (susilo Bambang Yudhoyono) sudah lebih awal mengkritis jokowi, Walau dalam bentuk satire atau puisi.”
Baca Juga:Bupati Sukabumi Imbau Nelayan Tegalbuleud Jaga KekompakanOPD Diminta Solid dan Terlibat dalam Penilaian KKS
Kritikan terhadap kebijakan Jokowi mesti dilakukan, yang diimbangi dengan narasi yang membanggakan kebijakan Jokowi di kubu lain.
BACA JUGA: AHY Ungkap Anies Ingin Segera Umumkan Sosok Cawapres
Anies dan AHY lanjut Rocky, mengkritisi kebijakan Jokowi secara akademisi. Pihak yang membela atau membanggakan kebijakan Jokowi pun harus membela secara metodologi yang berdasarkan data fakta.
“Anies dan AHY mengkritisi secara akademis, harus dikasih tau mereka berdua memberi kritik kebijakan dengan analisis akademi. Kalau orang kasih kritik berdasarkan kebencian ya nggak usah dilayani dong, tapi ini kritik yang ada basis, terutama data ada, dua-duanya pun telah terlatih secara metodologi,” kata Rocky. (fajar/disway)