SUKABUMIEKSPRES— Kader Partai Demokrat, Eko Jhones menduga bahwa Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha merasa tidak dianggap sebagai ketum atau bahkan merasa gagal.
Hal ini karena Giring bicara tentang mengembalikan partai ke pemilik aslinya, menurut Eko, ini dipicu ketika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendatangi PSI.
BACA JUGA: PSI Kemungkinan Tak Dukung Ganjar-Yenny
“Mungkin bro Giring merasa gagal jadi ketum partai atau merasa gak dianggap sebagai ketum,” ucap Eko dikutip dari Twitter pribadinya, Rabu (9/8/2023).
Baca Juga:Ada Sosok Soekarno di Diri PrabowoLaju Investasi di Kota Sukabumi Progresnya Positif
“Sebab saat ada Prabowo juga yang tampil bukan ketum tapi Grace Natalie sedangkan Giring hanya diam di barisan belakang. Kalo ngerasa dah tua si Grace itu 41 dan giring baru 40,” sambungnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha mengaku sudah merasa tua dan ingin mengembalikan partai kepada pemilik aslinya.
“Bahkan sampai mengembalikan mandat gue sebagai ketua umum kepada dewan pembina, karena gue udah tua. Jadi, sudah saatnya mengembalikan partai ini ke tangan pemilik aslinya, yaitu anak muda,” kata Giring dalam video yang diunggahnya melalui akun Instagram pribadinya.
Mantan vokalis band Nidji itu mengaku banyak merenung setelah merayakan ulang tahunnya ke-40 pada Juli lalu.
“Jujur di hari itu gue banyak merenung tentang arti hidup itu sendiri itu apa,” terangnya.
BACA JUGA: Pendukung Jokowi Persepsikan Prabowo Sebagai Pemersatu Umat
Saat merenung, Giring mengaku teringat dengan adegan di serial Naruto. Adegan yang dimaksud ialah ketika rekan Naruto yakni Nara Shikamaru bermain catur dengan gurunya yakni Asuma Sarutobi.
Pada saat bermain catur itu, kata Giring, Asuma menitipkan pesan kepada Shikamaru yakni seorang raja merupakan generasi muda.
Baca Juga:Kaca Jendela PN Cibadak Pecah Seperti Kena PeluruRaih Tujuh Medali pada O2SN Tingkat Jabar
“Shikamaru bertanya, dalam realita, siapa sosok raja sebenarnya yang harus kita lindungi. Apakah Hokage (Kepala Desa)? Apakah para elite Shinobi (Ninja)?,” terangnya.
“Asuma menjawab, raja sebenarnya adalah generasi muda. Dan inilah yang harus kita lindungi walaupun kita harus mengorbankan nyawa kita,” tutupnya.(wartaekonomi)