Laju Pertumbuhan Ekonomi Ditarget 5,48 Persen

Laju Pertumbuhan Ekonomi Ditarget 5,48 Persen
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES– Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menargetkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) tahun 2023 berada dikisaran 5,18 hingga 5,48 persen. Keyakinan tersebut dilihat dari semakin menggeliatnya perekonomian masyarakat saat ini, terutama pascapandemi Covid-19.

“Kami menargetkan LPE Kota Sukabumi bisa mencapai angka 5,18-5,48 persen,” ujar Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, Yanto Arisdiyanto, kepada wartawan, belum lama ini.

LPE Kota Sukabumi mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Dimulai dari tahun 2021 berada di angka 3,73 persen, kemudian pada tahun 2022 mencapai 5,35 persen. Namun pada 2020 mengalami minus sebesar 1-48 persen saat pandemi covid-19.

Baca Juga:Putusan MK Soal Kampanye Bisa jadi Preseden BurukAjak Generasi Muda Bertani

“Walaupun pernah anjlok minus 1-48 persen di tahun 2020, tapi pemerintah mampu memulihkan perekonomian lebih baik lagi. Buktinya LPE kembali naik pada 2021 dan 2022,” ungkapnya.

Pemkot gencar melakukan upaya pemulihan ekonomi agar target LPE tercapai tahun ini. Di antaranya dengan melakukan berbagi pelatihan untuk pelaku UMKM seperti pelatihan digital marketing, kemudian mengarahkan pelaku usaha baik UMKM ataupun usaha mikro.

Tidak hanya itu juga, pihaknya memfasilitasi pembuatan sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), kemasan, hingga sertifikat halal.

“Sehingga nantinya produk mereka bisa dijual ke pasar modern. Seperti pedagang pasar, kita dorong dan arahkan supaya mereka tidak menjualnya hanya offline, tapi juga secara online,” katanya.

Upaya lainya, pemerintah terus memunculkan para Wirausaha Baru (WUB) melalui program Sukabumi Kelurahan Entrepreneurship Center (Kece).

Dengan begitu setelah mereka mendapatkan pelatihan mampu mendapatkan order minimal dari keluarganya sendiri serta mampu menyerap tenaga kerja.

“Kami juga akan bantu pemasaranya, dengan menjalin kerja sama dengan UMKM Juara,” jelasnya.

Baca Juga:Di Tengah Kemarau, Petani Panen Raya PadiHarga Cabai Melejit, Dipicu Berkurangnya Pasokan akibat Cuaca

Di sisi lain, lanju Yanto, selain membantu perekonomian pelaku usaha, pihaknua terus berupaya menjaga inflasi agar tidak terlalu tinggi dengan menjaga stabilitas pasokan barang, melakukan pemantauan terhadap Bahan Pokok Penting (Bapokting).

“Makanya, kami terus berkoordinasi dengan Provinsi Jabar dan pemerintah pusat satu minggu sekali mengadakan rapat untuk melihat perkembangan inflasi di daerah,” pungkasnya. (mg4)

0 Komentar