Kualitas Udara Sangat Baik, Hasil Uji Ambien Sistem Passive Sampler

Kualitas Udara Sangat Baik, Hasil Uji Ambien Sistem Passive Sampler
0 Komentar

SUKABUMIEKSPRES– Kualitas udara di Kota Sukabumi hingga saat ini masih berada dalam kategori sangat baik. Kepastian itu didasari hasil pengujian di lapangan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Us Us B Halian, menegaskan masih bagusnya kondisi kualitas udara di Kota Sukabumi berdasarkan hasil pengujian udara ambien sistem passive sampler. Pengujian dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Juli.

“Jadi, untuk pengukuran kualitas udara dilakukan Kementerian LHK. Pengujian dilakukan satu tahun dua kali per semester. Untuk semester pertama sudah kita lakukan hasilnya sudah ada. Hasil pengujian rata–rata indeks kualitas udara (IKU) sebesar 83,64 atau kualitas udaranya sangat baik,” kata Us Us.

Baca Juga:Yusril Masuk Bursa Cawapres 2024, Paket Bersama PrabowoBawaslu Kota Sukabumi Beberkan Soal Pelanggaran Pemilu

Ada empat lokasi yang dijadikan locus pengujian. Titiknya berada di Perum Taman Situ Endah, Jalan Lingkar Selatan, Jalan RH Didi Sukardi, dan sekitar Poltek.

“Secara teknis, pengujian kualitas udara dilakukan selama 14 hari atau dua pekan,” terangnya.
Kualitas udara yang tergolong sangat baik, kata Us Us, tidak terlepas dari dua hal. Pertama, Kota Sukabumi bukan merupakan kawasan industri.

“Ini ditunjang berbagai lini karena Kota Sukabumi secara umum bukan daerah industri. Jadi kualitas udara masih sangat baik,” sebutnya.

Faktor kedua yakni langkah pencegahan. Upayanya dilakukan dengan memasifkan sosialisasi pentingnya menjaga kualitas udara kepada pelaku sektor industri maupun kalangan masyarakat.

“Untuk hal–hal yang bersifat pencegahan yang sudah kita lakukan di antaranya melalui roadshow ke berbagai kelurahan seperti penggunaan cerobong asap, sektor industri, termasuk juga kepada masyarakat agar memahami juga bahwa konsekuensi atas asap yang berasal dari sampah yang dibakar mengandung CO2 yang tinggi,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar