SUKABUMIEKSPRES– Kawasan Gunung Walat di Kampung Benda Desa Karangtengah Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Setiap memasuki musim kemarau panjang, ada kecenderungan selalu terjadi karhutla.
Seperti terjadi pada Sabtu (2/9). Lahan seluas 3,9 hektare di wilayah yang menjadi hutan pendidikan itu terbakar. Penanganan cepat pun dilakukan elemen gabungan sehingga kebakaran tak makin meluas.
Direktur Eksekutif Hutan Pendidikan Gunung Walat, Lufthi Rusniarsyah, tak memungkiri setiap kemarau panjang atau El Nino, di kawasan Gunung Walat memang kerap terjadi kebakaran. Titik lokasi kebakaran pun relatif di tempat yang sama.
Baca Juga:Haornas Diawali Turnamen Futsal Wali Kota CupSebanyak 17 Orang Pengendara Meninggal Dunia
“Kalau dari pengalaman, selama ini dari dokumen yang kami simpan, itu setiap kemarau panjang yang kita katakan El Nino terjadi kebakaran dan di tempat yang sama,” kata Lutfhi kepada wartawan di sela penanganan kebakaran di kawasan Gunung Walat, Sabtu (2/9).
Lutfi menyebutkan hasil penyisiran dan pengukuran luas lahan yang terbakar sekitar 3,9 hektare. Di luar kawasan itu, lanjut Lutfhi, ia tak mengetahui persis.
“Asal titik api itu dari luar kawasan. Informasi yang saya dapatkan, titik api itu asalnya dari bawah,” ucapnya.
Kemudian api merambat ke atas di dalam kawasan Gunung Walat. Kondisi tersebut akibat faktor kelerengan yang cukup curam dan ditambah kencangnya angin.
“Awal titik api dilaporkan pada pukul 11.00 WIB. Pada pukul 14.00 WIB, itu (api) sudah menyebar di dalam kawasan. Alhamdulillah api selesai terkendali pada sore,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan, memastikan kebakaran di kawasan Hutan Pendidikan Gunung sudah terkendali. Hasil pendataan, kawasan hutan  yang terbakar pada Sabtu (2/9) seluas 3,9 hektare.
“Penanganan kebakaran di Gunung Walat sudah terkendali,” kata Wawan.
Wawan mengatakan penanganan dilakukan berbagai elemen gabungan seperti TNI/Polri, petugas pemadam kebakaran, BPBD, serta para relawan. Di tengah kondisi kemarau sekarang, Wawan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Baca Juga:Dua Honorer Disdik Sukabumi Korupsi Uang Program Indonesia PintarPrabowo Ingatkan Bahaya Pengkhianat
“Selain krisis air, yang harus diwaspadai saat kemarau panjang sekarang yaitu potensi karhutla,” pungkasnya. (ist)