Kebakaran Lahan di Kabupaten Sukabumi Capai 222 Kasus

Kebakaran Lahan di Kabupaten Sukabumi Capai 222 Kasus
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan hingga saat ini mencatat peristiwa kebakaran lahan di Kabupaten Sukabumi sampai saat ini mencapai 222 kasus. 

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sukabumi, U Burhanudin, mengatakan peristiwa kebakaran tersebut disebabkan musim kemarau yang cukup panjang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Kurun Dua Bulan Terjadi 25 Kebakaran Lahan

“Jumlah total kasus kebakaran sampai saat ini sebanyak 222 kejadian di setiap titik lokasi di Kabupaten sukabumi. Kemarin saja ada 10 titik dan di beberapa lokasi api berhasil dipadamkan, sebagian masih dalam penanganan,” ungkap Burhanudin dalam keterangannya, Kamis (05/10) kemarin.

Baca Juga:Tak Ada Satupun Wakil Rakyat Ikut Aksi Bersih-bersih PantaiPolisi Ringkus Dua Pelaku Dugaan TPPO

Untuk itu, Burhanudin menghimbau masyarakat agar berhati hati agar tak melakukan hal hal yang dapat memicu kebakaran lahan.

“Ini rentan terjadi, misal saja akibat warga yang melakukan pembakaran lahan. Baik di sengaja atau pun tidak di sengaja, seperti membuang kuntung rokok sembarangan dan melakukan aktifitas membakar di lokasi yang rentan terjadi kebakaran seperti diladang dan hutan,” tambahnya,

BACA JUGA: Kebakaran Lahan Dominasi Kejadian Selama Januari-Oktober

Menurutnya, Pemkab Sukabumi sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan penanganan dengan melibatkan anggota TNI-Polri, unsur pemerintahan dari dinas terkait, kecamatan, desa, serta masyarakat yang secara langsung terlibat dalam kejadian bencana.

“Ini perlu partisipasi aktif dari warga untuk melakukan mitigasi, pads bulan September saja ada 195 kasus kebakaran alang alang,” terangnya.

Untuk itu Burhanudin meminta sebelum terjadi adanya kebakaran. Masyarakat dapat menjaga dengan baik lingkungan di sekitarnya, jika sudah terjadi akan sangat merugikan. Baik dari polusi udara atau menjadi gangguan dan ancaman bagi ekosistem.

BACA JUGA: Butuh Kolaborasi Pemerintah dan Swasta

“Terbayang pasca musim kemarau dan musim hujan tiba. Saya khawatir akan menjadi ancaman bagi masyarakat, karena ketika hujan akar akar pohon yang mati akan menimbulkan longsoran dan pergerakan tanah. Hal ini tentunya harus bisa diantisipasi sejak dini oleh masyarakat,” pungkasnya (mg3)

0 Komentar