Maudiyoh Sang Mursyid dimulai dengan mengutip alinea 3 UUD 1945 yang menekankan dua berkat rahmat, yaitu yang bersifat umum dan khusus. Berkat rahmat tersebut khusus untuk bangsa Indonesia yang telah meraih kemerdekaannya.
“Tanda dari berkat rahmat ini adalah saat NKRI menghadapi peristiwa perang 10 November (Battles of Surabaya) di Surabaya dan pembentukan TNI. Peristiwa ini tidak boleh dilupakan, dan kemerdekaan bangsa harus dijaga, sebagaimana seruan jihad dalam peristiwa tersebut,” tegas Sang Mursyid.
Dalam pembangunan Pesantren HSHF, Thariqoh Shiddiqiyyah berkomitmen untuk mensyukuri Hari Santri Indonesia dan memiliki keyakinan bahwa Indonesia memiliki peran penting sebagai pemimpin perdamaian dunia.
Baca Juga:Para Santri Harus Bertransformasi DigitalHarga Daging Ayam Kembali Turun
Acara peresmian Pesantren HSHF ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemberian santunan kepada sejumlah anak yatim piatu sebagai bentuk kepedulian sosial.
Dalam kesempatan itu, hadir langsung sekaligus meresmikan pesantren, Kyai Muchammad Mukhtar Mu’thi, atau Syekh Muchammad Mukhtar Mu’thi, pemimpin Thoriqoh Shiddiqiyah; Ketua Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID), Joko Herwanto; Kapuspen TNI, Laksda Julius Widjojono; Wakil Bupati Sukabumi, H. Iyos Somantri, warga Thoriqoh Shiddiqiyah, serta tamu undangan lainnya.