Perang di Gaza Kini Semakin Mencekam, Serangan Darat Israel Menggila

Perang di Gaza
Perang di Gaza
0 Komentar

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan situasinya “makin menyedihkan dari waktu ke waktu” karena jumlah korban meningkat dan persediaan makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung semakin berkurang.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan Israel berulang kali melakukan pengeboman di sekitar rumah sakit Al-Quds di Gaza tengah, menyebabkan kerusakan dan membahayakan warga sipil.

Mohamed al-Talmas, yang berlindung di rumah sakit terbesar di Gaza, Shifa, mengatakan “tanah berguncang” dengan serangan intensif Israel.
“Tidak ada yang tahu dari mana (serangan) itu datang – utara, selatan, timur atau barat.”

Baca Juga:Presale Tiket Konser Ed Sheeran Jakarta Tampak Lengang, Setelah 5 Jam Dibuka?Inilah HP China Merek Tidak Terkenal Laris, Apple-Oppo-Samsung Turun Dratis

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA telah mengatakan bahwa ribuan orang masuk ke beberapa gudang dan pusat distribusi di Gaza, untuk mengambil barang-barang pokok seperti tepung dan pelengkapannya kebersihan.

“Ini adalah tanda yang mengkhawatirkan bahwa ketertiban sipil mulai rusak,” katanya.

Seorang pejabat pemerintah AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan sebelumnya bahwa Israel berkomitmen untuk mengizinkan 100 truk bantuan masuk ke Gaza setiap hari – jumlah yang menurut PBB diperlukan untuk memenuhi kebutuhan paling mendasar.

– Tak Ada Tempat Aman Perang di Gaza.

Pada minggu, militer Israel mengatakan jika mereka telah menyerang ratusan sasaran Hamas dan telah meningkatkan pasukan daratnya di Gaza, Juru bicara militer Hagari bersumpah akan “mengejar” pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar.

Dimana tentara mengatakan pasukannya telah mengahadapi militan yang muncul dari sebuah terowongan di utara Gaza, dan menyoroti tantangan jaringan bawah tanah Hamas yang luas terhadap operasi darat oleh Israel.

Dalam pidato yang disiarkan televisi larut malam pada Sabtu, Netanyahu mengumumkan “perang tahap kedua” untuk “membasmi” Hamas, faksi Islam Palestina yang telah memerintah Gaza sejak 2007.

Komunikasi terputus di Gaza setelah Israel memutus jalur internet menjelang intensifikasi operasinya, meskipun konektivitas secara bertahap kembali normal pada hari Minggu.

Baca Juga:30 Oktober Memperingati Hari Apa? Apakah Ada Hari KuanganMari Kita Review Acer Aspire 3 Mempunyai Desain yang Menarik dan Sederhana

“Beban” ada pada Israel untuk membedakan antara militan dan warga sipil tak berdosa di Gaza, kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan kepada CNN.
Hagari kembali mendesak warga sipil Palestina untuk pergi ke selatan “ke daerah yang lebih aman”, namun warga tetap waspada karena serangan udara terus berlanjut.

0 Komentar