SUKABUMI EKSPRES– Para petani di Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi meminta bantuan pemerintah daerah setempat membenahi pengairan. Pasalnya, pengairan merupakan penunjang utama keberlangsungan sektor pertanian.
Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji, mengaku sudah menerima aspirasi atau keluhan para petani di Kecamatan Lembursitu itu. Pemkot Sukabumi merespons positif keinginan para petani tersebut.
“Aspirasi ini berdasarkan hasil rembuk KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan). Aspirasi ini tentu harus ditindaklanjuti dengan cepat untuk keberlanjutan produksi pertanian, khususnya di lahan sawah,” kata Kusmana, belum lama ini.
Baca Juga:Demokrat AHY dan Moeldoko Bersatu Dukung Prabowo-GibranPolemik Putusan MK, Ujang Komarudin: Jangan Sampai Ada Upaya Mengadu Domba
Kusmana menyadari betul lahan pertanian di Kota Sukabumi relatif cukup terbatas. Belum lagi ditambah dengan alih fungsi lahan sebagai konsekuensi perkembangan pembangunan.
“Dampaknya, produksi sektor pertanian, terutama padi sawah sangat terbatas. Selama ini produksi beras dari lahan yang terbatas di Kota Sukabumi hanya mampu memenuhi 30 persen kebutuhan masyarakat. Sisanya masih mengandalkan pasokan dari luar daerah seperti Kabupaten Sukabumi maupun Kabupaten Cianjur,” jelasnya.
Selain keterbatasan lahan, kata Kusmana, tantangan lain sektor pertanian di Kota Sukabumi yakni regenerasi petani. Hingga saat ini para petani di wilayah itu mayoritas berusia di atas 50 tahun.
“Masih ada keengganan dari kalangan generasi muda terjun di sektor pertanian. Pada era Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, Pemprov Jabar pun program petani milenial dengan sasaran kalangan generasi muda. Tapi program ini juga baru berjalan efektif pada tahun ketiga. Nah, di Kota Sukabumi butuh regenerasi petani dari kalangan generasi muda,” tegas Kusmana.
Banyak terobosan atau inovasi yang mesti dilakukan pada sektor pertanian. Kusmana pun mendorong pemanfaatan teknologi dan inovasi sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia, terutama animo generasi muda menggeluti sektor pertanian.
“Penggunaan teknologi juga diharapkan bisa meningkatkan produksi pertanian, selain upaya intensifikasi dan diversifikasi,” pungkasnya. (rls)