SUKABUMIEKSPRES – PUMA secara resmi mengakhiri kerja sama sponsorship dengan tim nasional sepak bola Israel pada akhir tahun 2023, dimana keputusan ini cukup mengejutkan banyak pihak mengingat keduanya telah berlangsung selama 12 tahun.
Puma menghadapi beberapa risiko dalam mengakhiri kerja sama dengan tim sepak bola Israel, diantaranya yaitu:
1. Kehilangan pangsa pasar: Israel adalah pasar yang penting terutama di Timur Tengah, dengan mengakhiri kerja sama dengan tim nasional sepak bola tersebut PUMA berpotensi kehilangan pangsa pasar di wilayah tersebut.
2. Kerugian finansial: PUMA telah berinvestasi selama 12 tahun dalam kerja sama ini, dengan mengakhirinya perusahaan tersebut berpotensi mengalami kerugian finansial.
3. Dampak terhadap reputasi: PUMA berpotensi menghadapi dampak negatif terhadap reputasinya karena dianggap mendukung boikot terhadap negara tersebut.
Keputusan PUMA ini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak:
1. Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA): Kecewa dengan keputusan Puma dan menyebutnya sebagai “langkah yang tidak adil dan tidak beralasan.”
2. Kelompok pro-Palestina: Menyambut baik keputusan PUMA dan menganggapnya sebagai langkah yang tepat dalam mendukung perjuangan Palestina.
3. Pakar: Berpendapat bahwa keputusan PUMA menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan besar juga dapat terpengaruh oleh tekanan dari kelompok-kelompok pro-Palestina.
Alasan di balik keputusan ini tidak sepenuhnya jelas, namun beberapa faktor yang diduga mempengaruhi antara lain:
1. Strategi bisnis PUMA: Perusahaan menyatakan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari strategi bisnis mereka untuk fokus pada pasar yang lebih besar dan menguntungkan.
Baca Juga:Kontrak Kerja Sama Berakhir! Puma Copot Sponsor Tim Sepak Bola IsraelPersyaratan Masuk Monash University beserta Fasilitas dan Biayanya
2. Tekanan dari kelompok pro-Palestina: Ada dugaan bahwa PUMA juga terpengaruh oleh tekanan dari kelompok pro-Palestina yang menyerukan boikot terhadap Israel.
3. Peninjauan kontrak: PUMA diketahui melakukan peninjauan terhadap kontrak sponsor mereka secara berkala, dimana terdapat kemungkinan bahwa kontrak dengan tim nasional sepak bola Israel tidak lagi dianggap menguntungkan bagi perusahaan.