SUKABUMI EKSPRES – Banjir limpasan rawan berpotensi terjadi di Kota Sukabumi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun mewaspadai sejumlah titik yang kerap jadi langganan banjir limpasan saat hujan deras.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupiq, mengatakan salah satu lokasi rawan banjir limpasan berada di Jalan Benteng Kelurahan Benteng Kecamatan Warudoyong. Dia mengaku meningkatkan frekuensi monitoring di wilayah tersebut.
“Di tengah kondisi cuaca yang tak menentu, ketika turun hujan deras berdampak terjadinya banjir limpasan. Ini yang kita waspadai karena dikhawatirkan akan berdampak terhadap permukiman warga di sekitar lokasi. Salah satunya di Jalan Benteng,” kata Novian kepada wartawan, belum lama ini.
Baca Juga:PSC 119 Layani Lebih dari 20 Ribu PasienBPN Targetkan Penerbitan 500 SHAT
Novian mengaku mengerahkan personelnya memonitoring secara intensif titik-titik rawan banjir limpasan. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk mitigasi agar penanganan bisa diminimalkan.
“Kami selalu siap siaga menghadapi kondisi cuaca ekstrem yang berdampak terhadap potensi bencana hidrometeorologi,” jelasnya.
Koordinasi lintas sektoral pun diintensifkan. Terutama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai perangkat daerah teknis yang tupoksinya berkaitan dengan drainase dan persampahan.
“Rata-rata banjir limpasan terjadi akibat drainase atau saluran air yang terhambat sampah. Ini tentu perlu dilakukan tindak lanjut dengan perangkat daerah teknis, misalnya bersih-bersih sampah di saluran-saluran air,” ucapnya.
Novian tak memungkiri penanganan atau pencegahan kebencanaan membutuhkan peran aktif semua elemen. Baik di lingkup pemerintah yang melibatkan perangkat daerah teknis maupun masyarakat.
“Sebagai upaya pencegahan, perlu peran aktif semua elemen. Kalau hanya BPBD yang menanganinya, saya rasa akan cukup sulit,” imbuh Novian.
Selain banjir limpasan, kata Novian, potensi lain dampak curah hujan tinggi di Kota Sukabumi di antaranya tanah longsor, pohon tumbang, maupun angin puting beliung. Pasalnya, karakteristik hujan akhir-akhir kerap disertai angin kencang.
Baca Juga:Biaya Retribusi KIR Kendaraan Mulai DigratiskanWarga Keluhkan Jalan Rusak
“Kami sudah lakukan pemetaan wilayah-wilayah rawan bencana. Mudah-mudahan dengan berbagai upaya antisipasi yang kami lakukan bisa meminimalkan dampak,” pungkasnya. (ist)