SUKABUMI EKSPRES – Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengikuti Komunikasi Sosial (Komsos) dengan aparat pemerintah secara virtual di Makodim 0622 Kabupaten Sukabumi, Senin (22/1). Acara yang dilaksanakan oleh TNI AD dan dibuka oleh Asisten Teritorial (Aster) KASAD, Mayjen TNI Joko Hadi Susilo.Â
Mayjen TNI Joko Hadi Susilo menyampaikan, bahwa Komsos ini bertujuan untuk membangun kolaborasi antara pemerintah dengan TNI dalam menghadapi perubahan iklim global yang berdampak buruk terhadap pertanian, kesehatan, hingga ketersediaan pangan di tanah air.Â
“Dengan kondisi saat ini diperlukan kolaborasi erat antara seluruh komponen yang bertanggung jawab terhadap rakyat. Komsos ini untuk bertukar pikiran dalam mengantisipasi ancaman tersebut,” terangnya.Â
Baca Juga:Lansia Tewas Diduga Tersengat Listrik Saat Membersihkan Pohon PisangDihantam Ombak Besar, Satu Orang Nelayan di Ujunggenteng Tenggelam
Dia pun menuturkan, musim hujan tahun ini dinilai lebih pendek dan intensitas curah hujan cukup tinggi, sehingga kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya bencana alam.
“Kita sebagai komponen bangsa harus bersinergi dan perlu melaksanakan penghijauan di seluruh wilayah untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” imbuhnya.Â
Ia meminta para peserta Komsos dapat mengikuti secara serius guna terciptanya kemanan dan keutuhan bangsa.Â
Sementara Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengapresiasi penyelenggaraan Komsos yang diinisiasi oleh TNI AD, mengingat Wilayah Kabupaten Sukabumi sebagai kawasan rawan bencana mesti mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Maka dengan komsos tersebut dapat memperoleh berbagai strategi untuk mengantisipasi terjadinya bencana.Â
Ade berkomitmen akan melakukan langkah-langkah kongkret untuk mengantisipasi terjadinya bencana di Kabupaten Sukabumi melalui gerakan penanaman pohon di beberapa daerah rawan bencana dan lainnya.Â
“Insya Allah Kabupaten Sukabumi tahun ini akan menjadi tuan rumah healthy city summit, keberlangsungan agenda itu akan diwarnai dengan gebyar penanaman pohon sampai ke desa-desa. Hal ini diyakini untuk meminimalisir terjadinya abrasi di wilayah rawan bencana,” tukasnya. (IST)