Program APKASI-OISCA Diharapkan Berdampak pada Sistem Pertanian Berkelanjutan

Program APKASI-OISCA Diharapkan Berdampak pada Sistem Pertanian Berkelanjutan
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri membuka kegiatan Diseminasi Program APKASi – OISCA sebagai tindaklanjut Training of Trainer tentang Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Jepang.

Kegiatan yang diilaksanakan di Kecamatan Cikembar ini diikuti 8 Kabupaten, diantaranya Kabupaten Menpawah, Subang, Susupan, Sidoarjo, Pakpak Barat, Indramayu, Sumenep,  Gunung Selatan dan Batu Bara.

Iyos dalam sambutannya, mengatakan program magang ke ahlian spesifik di OISCA ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para pengambil kebijakan di daerah tentang pola pertanian di kawasan asia sebagai desparking.

Baca Juga:Pemkab Klaim Belum Bisa Bayar Ganti Rugi Lahan untuk Pembangunan HuntapPuluhan Pelajar SMK Jam’iyyatul Aulad Sumbang 50 Labu Darah

Selain itu melalui kegiatan ini para pejabat pemerintah daerah dapat memahami strategi khusus tentang pengembangan pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan dengan memanfaatkan teknologi tradisional maupun moderen yang melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat.

“Untuk di Kabupaten Sukabumi, potensi yang ada sangat beragam. Salah satunya memiliki lahan pertanian yang sangat besar. Makanya saya meyakini, bahwa sistem pertanian berkelanjutan ini sejalan dengan upaya membangun ketahanan pangan di daerah,” jelasnya saat membuka Diseminasi APKASI-OISCA, Senin (5/2)

Iyos juga meyakini kehadiran APKASI dan OISCA akan berdampak pada terbangunnya sistem pertanian berkelanjutan untuk ketahanan pangan.

Untuk itu, menurutnya melalui program-program yang telah di laksanakan,  OISCA menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Sukabumi dalam menciptakan masa depan yang sangat baik melalui pelatihan pertanian dan kegiatan lainnya .

“OISCA terus eksis mendorong pembangunan di Kabupaten Sukabumi yang berkembang dengan program pemberdayaan masyarakat desa, pendidikan lingkungan hidup, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan ekonomi berbasis ketahanan pangan” ungkapnya.

Tak hanya itu, tambah Iyos, sinergi dan kolaborasi telah menghasilkan pembangunan infrastruktur pertanian dan lingkungan serta terbentuk nya kelompok-kelompok tani di desa adat kasepuhan ciptagelar yang telah melaksanakan kegiatan pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. (IST/ndi)

 

0 Komentar