SUKABUMI EKSPRES – Puluhan pelajar SDN Nangewer dan MI Cisarua Girang di Desa Sukajaya Kecamatan/Kabupaten Sukabumi diduga keracunan usai mengonsumsi jajanan sekolah, Senin (26/2).
Mayoritas mereka mengalami mulas dan mual disertai pusing serta muntah-muntah.
Sekretaris Desa Sukajaya, Cece Purnama, mengatakan berdasarkan informasi, dugaan keracunan massal terjadi seusai upacara bendera di sekolah.
Diketahui, sebelumnya pelajar yang mengalami dugaan keracunan membeli jajanan di sekolah sekitar pukul 06.30 WIB.
Baca Juga:Residivis Curanmor di Jampangtengah Diciduk Polres SukabumiSekolah Ramah Anak Bisa Cegah Kekerasan Pelajar
“Makanannya semacam jamur gitu. Rasanya pedas dan manis. Katanya saat dikunyah rasanya renyah,” kata Cece kepada wartawan, kemarin.
Beberapa saat usai mengonsumi jajanan itu, para pelajar mengikuti upacara bendara. Namun, setelah itu mereka mengalami mulas, mual, muntah, dan pusing.
“Sepertinya gejala dugaan keracunan itu sudah dirasakan para pelajar saat mengikuti upacara bendera. Guru yang melihat kondisi itu segera melaporkan ke desa,” ujarnya.
Selanjutnya para pelajar segera dibawa ke Puskesmas Karawang. Di puskesmas mereka langsung mendapatkan penanganan.
“Setelah ditangani di Puskesmas Karawang dan mendapatkan pertolongan medis, kondisi para siswa tersebut berangsur pulih. Tidak ada korban jiwa pada kejadian. Pedagang yang menjual jajanan itu diminta keterangan polisi,” pungkasnya.
Kapolsek Sukabumi AKP Ujang Taan mengaku mendapat laporan adanya dugaan keracunan yang dialami puluhan pelajar sekitar pukul 09.00 WIB. Pihaknya, kata Ujang, segera mendatangi lokasi.
“Para pelajar yang diduga keracunan langsung kami bawa ke puskesmas,” terang Ujang.
Baca Juga:Cuaca Ekstrem Dominasi BencanaEV 4 Wheels Makin Beragam, PLN Sediakan Layanan Home Charging Bagi Pembeli Mobil Listrik Chery
Data sementara, terdapat 28 orang pelajar yang diduga jadi korban keracunan. Paling banyak merupakan pelajar SDN Nangewer sebanyak 25 orang.
“Sisanya tiga orang merupakan pelajar MI Cisarua Girang. Hasil penanganan yang dilakukan tim medis puskesmas, mereka yang mendapat perawatan sudah diperbolehkan pulang,” tuturnya.
Keterangan dari para pelajar, lanjut Ujang, gejala yang dialami mereka terjadi usai mengonsumsi jajaran sekolah yang dibeli dari pedagang keliling.
Ujang mengaku sudah meminta keterangan pedagang yang menjual jajanan tersebut.
“Kami sudah mengamankan jajanan yang diduga menyebabkan keracunan. Sudah kita cek. Ternyata jajanan makanan itu terdaftar juga di BPOM,” pungkasnya. (mg4)