Cuaca Ekstrem Dominasi Bencana

Tim Satgas BPBD kota Sukabumi
Tim Satgas BPBD Kota Sukabumi mengevakuasi batang pohon di aliran Sungai Pangbarakan di Kelurahan Sindangsari Kecamatan Lembursitu yang tumbang akibat dampak cuaca ekstrem.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Sebelas kali bencana hidrometeorologi terjadi di Kota Sukabumi selama Februari. Bencananya didominasi cuaca ekstrem akibat hujan deras disertai angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan dari 11 kejadian bencana, 10 di antaranya merupakan cuaca ekstrem. Sisanya 1 kejadian merupakan banjir.

“Memasuki awal tahun ini intensitas curah hujan relatif cukup tinggi. Parahnya, hujan kerap disertai angin kencang. Bulan ini saja berdasarkan laporan, terjadi sebelas kali bencana hidrometeorologi,” kata Novian dihubungi Jumat (23/2).

Baca Juga:EV 4 Wheels Makin Beragam, PLN Sediakan Layanan Home Charging Bagi Pembeli Mobil Listrik CheryPanwascam Gunungguruh Tanggapi Isu Pemilu Curang di Wilayahnya

Bencana yang terjadi selama bulan ini tersebar di tiga kecamatan. Wilayahnya meliputi Kecamatan Baros, Citamiang, dan Warudoyong.

Di Kecamatan Baros bencana terjadi di Kelurahan Sudajayahilir, Kelurahan Baros, dan Kelurahan Jayamekar. Di Kecamatan Citamiang wilayah bencana berada di Kelurahan Cikondang dan Gedongpanjang.

Sedangkan di Kecamatan Warudoyong bencana terjadi di Kelurahan Sukakarya.

“Akibat berbagai kejadian bencana selama bulan ini (Februari), luas area terdampak sekitar 2.425 meter persegi. Kalau nilai taksiran kerugian masih dalam proses penghitungan,” ujarnya.

Novian menyebutkan potensi bencana hidrometeorologi yang dimungkinkan terjadi bersamaan tingginya curah hujan di antaranya banjir limpasan, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang atau puting beliung. Beberapa kali jenis bencana itu terjadi di sejumlah wilayah di Kota Sukabumi.

“Akhir-akhir ini memang potensi beberapa jenis bencana cenderung meningkat akibat dampak tingginya intensitas curah hujan. Misalnya banjir limpasan, tanah longsor, pohon tumbang, serta angin puting beliung,” terang Novian.

Novian menegaskan jumlah bencana dimungkinkan masih bisa bertambah. Sebab, masih ada kejadian bencana yang belum masuk rekap pendataan.

“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi bencana yang bisa berdampak meluas. Tapi personel kami selalu siap siaga menyikapi kondisi cuaca saat ini,” pungkasnya. (ist)

0 Komentar