BPBD Terus Tangani Dampak Bencana

Personel BPBD Kota Sukabumi
Personel BPBD Kota Sukabumi menangani ruas jalan lingkungan yang ambles di Kampung Situgede Kelurahan Cipenengah Kecamatan Lembursitu.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES– Jalan lingkungan di Kampung Situgede Kelurahan Cipenengah Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi ambles akibat dipicu curah hujan tinggi.

Saat ini sedang diupayakan penanganan darurat karena jalan lingkungan itu merupakan akses cukup vital bagi masyarakat setempat.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, mengatakan amblesnya jalan lingkungan di wilayah itu akibat guyuran hujan deras akhir-akhir ini. Untuk penanganannya, kata Novian, dilakukan secara bersama-sama.

Baca Juga:Pemdes Sukamaju Rabat Beton Jalan Desa Kampung GentengMubtadi Latif Pimpin Diskominfo Kabupaten Sukabumi Gantikan Herdy Somantri

“Penanganannya bersifat sementara. Kami mengerahkan personel ke lokasi untuk menanganinya. Mereka bekerja bakti dengan masyarakat setempat,” kata Novian, Jumat (8/3).

Novian menuturkan beberapa hari terakhir, tingginya intensitas curah hujan mengakibatkan terjadi berbagai bencana. Namun, bencananya masih dikategorikan berskala kecil.

“Seperti pada Kamis (7/3), hujan deras mengakibatkan tanah longsor di Gang Sumarmi Kelurahan Karamat Kecamatan Gunungpuyuh. Kami sudah melakukan asesmen. Kemudian penanganan pohon tumbang di kawasan Makam Cikundul di Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu. Sudah kami tangani juga,” ucapnya.

Dia menyebutkan potensi bencana hidrometeorologi yang dimungkinkan terjadi bersamaan tingginya curah hujan di antaranya banjir limpasan, tanah longsor, pohon tumbang, dan angin kencang atau puting beliung. Beberapa kali jenis bencana itu terjadi di sejumlah wilayah di Kota Sukabumi.

“Akhir-akhir ini memang potensi beberapa jenis bencana cenderung meningkat akibat dampak tingginya intensitas curah hujan. Misalnya banjir limpasan, tanah longsor, pohon tumbang, serta angin puting beliung,” ungkapnya.

Ada berbagai faktor penyebab terjadinya banjir limpasan. Misalnya dipicu tersumbatnya saluran air, penyempitan saluran air, serta terjadinya pendangkalan di aliran sungai, irigasi, maupun drainase.

“Banjir limpasan paling sering terjadi setiap turun hujan,” pungkas Novian. (ist)

0 Komentar