SUKABUMI EKSPRES– Dampak gelombang tinggi atau banjir rob di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi pekan lalu tak hanya merusak ratusan perahu serta puluhan bangunan.
Pada peristiwa tersebut, bangunan Alun-alun Gado Bangkong di pesisir pantai Palabuhanratu ikut mengalami kerusakan akibat dihantam gelombang tinggi.
Kini destinasi wisata tersebut tutup sementara. Alun-alun Gado Bangkong dibangun guna mendukung destinasi wisata dengan anggaran sebesar Rp15,6 miliar.
Baca Juga:Jam Kerja ASN Disesuaikan selama RamadanPemkab Sukabumi Gelar Muhibbah RamadanÂ
Namun, alun-alun itu berantakan akibat terjangan air laut pasang sebelum sempat diresmikan penggunaannya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, selain menerjang kawasan wisata Palabuhanratu, banjir rob juga menerjang wilayah pesisir Pantai Ujunggenteng dan Cisolok dengan kecepatan angin 12 hingga 24 knot.
Dari daerah Ujunggenteng dikabarkan empat kapal nelayan alami rusak berat akibat hantaman air laut pasang.
Kemudian lima unit rumah warga alami rusak ringan dan garis pantai alami abrasi sekitar tujuh meter.
Sementara di Palabuhanratu, akibat banjir rob itu sebanyak tujuh kapal nelayan alami rusak berat, dua rumah warga rusak ringan, garis Pantai alami abrasi sekitar 8 meter.
Dan di wilayah Kecamatan Cisolok, tiga kapal nelayan alami rusak berat, empat warung milik warga rusak ringan dan garis Pantai alami abrasi sekitar 6 meter.
Belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi soal jumlah kerugian yang dialami nelayan dan masyarakat.
Baca Juga:Menpan RB: Pemerintah beri ASN "Cuti Ayah" saat Istri MelahirkanPresiden Jokowi Teken PP soal THR dan Gaji ke-13 Aparatur Negara
Pantauan di lapangan, sejumlah personil dari Pos TNI AL terus melaksanakan monitoring terhadap dampak kejadian dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada. (ist/nrc)