SUKABUMI EKSPRES – Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji menghadiri rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat yang digelar Pemprov Jabar di Bandung, Kamis (18/4). Rakor diikuti juga para kepala daerah dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Kusmana mengapresiasi program pompanisasi untuk peningkatan produktivitas panen pada lahan sawah tadah hujan melalui penananaman padi gogo.
“Sebagai daerah lumbung padi, saya berharap Jawa Barat dapat mencapai target produksi pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan,” ujar Kusmana seusai rakor.
Baca Juga:Harga Beras Medium Berangsur TurunSAYF Kampanyekan Peduli Keselamatan Berlalulintas
KPemprov Jawa Barat akan mendistribusikan sekitar 5.000 pompa air. Sekarang baru terealisasi sekitar 300-an.
Masih banyak potensi dan peluang untuk mendapatkan program ini secara by name dan by adress.
“Kita harus bersama-sama mulai dari kodim, kepolisian, dan pemkot dalam mewujudkan ketahanan pangan,” tegasnya.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menekankan pentingnya data yang tepat mengenai luas lahan pertanian terkini untuk mencapai ketahanan pangan. Ia pun mendorong upaya panen minimal dua kali dalam setahun.
“Tahun ini, dari April sampai Desember ada waktu sekitar 8 bulan. Saya pikir untuk dua kali panen masih sangat memungkinkan,” ujar Bey Machmudin di hadapan para peserta rakor.
Bey juga menyoroti potensi sawah tadah hujan di Jawa Barat. Ia mendorong pengembangan sawah tadah hujan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian.
“Harus diakui, untuk sawah tadah hujan ini memang masih banyak kendala dibandingkan sawah irigasi. Namun, 50 persen produksi pertanian di Asia itu dihasilkan dari sawah tadah hujan,” jelasnya.
Baca Juga:Sekda Hadiri Upacara Pembukaan Pendidikan SIPKSAU Berkomitmen Modernisasi Alutsista Perkuat Pertahanan Udara
Lebih lanjut, Bey Machmudin menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk mengoptimalkan produksi sawah tadah hujan.
“Upaya yang telah dilakukan oleh Kementrian Pertanian terkait sawah tadah hujan ini adalah pemetaan dan optimalisasi peran para penyuluh pertanian. Untuk tahun 2024 ini, target produksi padi GKG sebanyak 11,48 juta ton,” jelasnya.
Bey Machmudin juga mengelaborasi strategi untuk meningkatkan produksi padi melalui peningkatan indeks penanaman dan perluasan areal tanah.
Ia pun menjadikan pompanisasi sawah tadah hujan sebagai instrumen utama dalam menjaga ketersediaan air, terutama di musim kemarau.