Berteduh saat Hujan, Dua Orang Warga Sukabumi Disambar Petir di Cikembar

Petugas Kepolisian saat mengevakuasi Korban yang tersambar petir di sebuah warung.
Petugas Kepolisian saat mengevakuasi Korban yang tersambar petir di sebuah warung.
0 Komentar

SUKABUMI EKSPRES – Warga Kampung Cimenteng, RT003 RW005, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan adanya kabar dua orang yang sedang berteduh di warung tersambar petir, Minggu (21/4) lalu.

Kapolsek Cikembar, AKP R Panji Setiaji membenarkan, bahwa adanya korban jiwa yang diduga karena sambaran petir. Ia menjelaskan, kedua korban diketahui inisial FY (43) berprofesi karyawan honorer warga Kampung Cangehgar 1, Kecamatan Palabuhanratu.

“Sementara, untuk korban yang satu lagi inisial MR (16) Warga Kampung Cisarua, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak,” kata AKP R Panji, Minggu (21/4).

Baca Juga:Gerakan Pramuka Harus Menghasilkan Program Kerja yang Bernilai ManfaatIni Cara Cek dan Bayar PBB Online dengan Mudah dan Aman

Kejadian itu terjadi sekira jam 14.30 WIB. Akibatnya, salah satu korban FY meninggal dunia di tempat, sedangkan untuk korban MR sempat dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis,

“Namun, ditengah perjalanan korban MR pun meninggal dunia,” ucapnya.

Menurut keterangan dari saksi, sambung AKP R Panji Setiaji, Korban FY hendak mengantarkan anaknya MR untuk ke Pondok Pesantren Al Wasilah yang berada di wilayah Warungkiara.

Namun, saat dalam perjalanan tiba-tiba hujan lebat sehingga kedua korban pun memutuskan untuk berteduh di warung semi permanen yang pada saat itu dalam keadaan tutup milik dari Johan (45) yang beralamat di Jalan Primer, Kampung Cimenteng, Rt 003/005, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar.

Saat sedang berteduh, lanjut Panji, korban memainkan Handphone (Hp) miliknya, tak berapa lama diduga ada petir yang menyambar kedua korban yang sedang tersebut.

 “Setelah itu saksi meminta bantuan kepada kendaraan yang lewat untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak. Namun ditengah perjalanan korban meninggal dunia, selanjutnya setelah sampai di RSUD Sekarwangi korban dibawa ke rumah duka,” jelasnya.

“Keluarga kedua korban menerima bahwa kejadian tersebut merupakan suatu musibah dan akan dilakukan pemulasaraan jenazah berdasarkan syariat Islam serta menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkas Panji. (SZ)

0 Komentar