Pedagang PSM Palabuhanratu Curhat ke DPRD Ikhwal Tunggakan

Ist
ASPIRASI - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, menyambangi UPTD PSM Palabuhanratu untuk menerima aduan sejumlah pedagang ihwal tunggakan kredit toko yang jumlahnya tiba-tiba melambung.
0 Komentar

PALABUHANRATU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, menyambangi UPTD Pasar Semi Modern (PSM) Palabuhanratu, setelah menerima aduan sejumlah pedagang ihwal tunggakan kredit toko yang jumlahnya tiba-tiba melambung.

Kedatangan legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini bertujuan untuk mengajak diskusi UPTD Pasar, dan Perwapas, guna mencari solusi persoalan hutang kredit pemilik toko yang dinilai menekan dan membuat resah para pedagang.

Keresahan pedagang bermula ketika mereka ujug-ujug menerima surat peringatan tunggakan kredit dari PT. Oke Asset Indonesia. Sementara, kejelasan status PT. Oke Asset hingga kini masih dipertanyakan. Sebab, sebelumnya perbankan sebagai kreditur bangunan toko PSM Palabuhanratu dipegang My Bank.

Baca Juga:Lestarikan Kerajinan Lokal Melalui Pesona Swarga BumiSebanyak 35 Anggota DPRD Kota Sukabumi Dilantik

“Kami bersilaturahmi ke PSM Palabuhanratu, menyikapi keluhan para pedagang terkait keberadaan pihak ketiga PT. Oke Asset Indonesia red), yang mencoba mengintervensi para pedagang dengan dasar-dasar yang belum jelas sebenarnya,” kata Hamzah, Sabtu (31/08/2024).

Dari hasil diskusi, lanjut dia, disepakati akan dilakukan musyawarah lanjutan dengan mengundang pihak utama seperti PT. Oke Asset, My Bank dan termasuk vendor. “Insya Allah tanggal 2 nanti kita akan musyawarahkan, dan ini pun sudah seijin p bupati. Alhamdulillah beliau merespon cepat dan sudah memberikan ijin untuk melakukan musyawarah ini,” terangnya.

Tadi juga saya sudah sampaikan kepada para pedagang agar jangan resah, fokus saja berjualan untuk mencari nafkah. Adapun persoalan kredit dan yang lainnya, saya sebagai wakil rakyat siap memfasilitasi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Palabuhanratu, Uus Heriyanto memastikan, pihaknya tidak pernah diberitahu peralihan kredit dari My Bank kepada PT. Oke Asset Indonesia. Ia mengaku kaget ketika mengetahui jika puluhan pedagang menerima surat peringatan dari PT. Oke Asset Indonesia.

“Dengan tiba-tiba PT. Oke Asset Indonesia datang ke pasar, tentu saya kaget juga. Kemudian saya koordinasi ke lapangan, ternyata PT Oke Asset sudah mengedarkan surat kepada 40 pedagang. Insya Allah kita akan tindak lanjuti setelah tadi silaturahmi pak dewan, pada tanggal 2 kita akan panggil PT Oke Asset, My Bank dan Developer juga,” pungkasnya. (SZ)

0 Komentar